Mandi balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.Â
Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad. Kalau kita berbicara dengan sejarah, tak ada catatan pasti tentang asal muasal acara Mandi Balimau tersebut.
 Sedangkan secara historis, bisa jadi kebiasaan Mandi Balimau ini bisa dikatakan merupakan warisan dari kebudayaan agama Hindu. Kemudian, bisa jadi juga, terjadi akulturasi agama Hindu dan budaya Minangkabau.
Mandi balimau ini selalu di ramaikan pada saat sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadha,masyarakat kampar selalu meramaikan acara ini di daerah sepanjang sungai kampar dan pada saat balimau masyarakat kampar sangat mengingikan acara balimau tersebut karna di situ bisa bertemu,bermain,dan menonton orang orang disitu.Â
Pada saat balimau jalanan daerah kampar menjadi macet karna banyaknya masyarakat kampar yang berpergian ke daerah sungai karna itu jalanan menjadi ramai dan terjadi macet.
Balimau kasai merupakan tradisi yang menggunakan jeruk limau atau jeruk nipis sebagai bahan utama yang di oleskan di badan pada saat acara ingin menyambut bulan suci Ramadhan.Â
Kata balimau sendiri diambil dari bahasa "ocu" yang berarti jeruk, sedangkan kasai yaitu sejenis ramuan yang berfungsi sebagai wangi wangian yang di letakan di kepala dan juga pada tubuh.Â
Di percayakan jika melakukan itu maka akan terhindar dari pikiran jahat dan buruk. Pelaksanaan yang hanya dilakukan selama sekali setahun ini dianggap masyarakat setempat sebagai tradisi yang sakral dan ditunggu-tunggu.Â
Pelaksanaan acara balimau ini di lakukan pada sore hari saat ingin menyambut bulan suci ramadhan,pada jam siangnya masyarakat akan mempersiapkan diri dan barang barang untuk menuju ke tempat pemandian atau sungai,mulai dari orang yang membawa pelampung dan ada juga yang membuat kapal dari bambu agar bisa bermain di sepanjang sungai.Â
Dan ada juga yang sebagaian masyarakat yang sudah mulai bergerak dari rumahnyake pemandian atau sungai yang biasa di jadikan tempat acara balimau tersebut, dikarnakan ada masyarakat yang takut tidak mendapatkan tempat di sana.
Tradisi balimau ini adalah acara yang di tunggu tunggu oleh masyarakat sebelum menyambut bulan suci ramadhan, sebagai ekspresi syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa sekaligus simbol menyucikan diri.