Untuk diketahui, Indonesia memiliki hutan mangrove terbesar di dunia seluas kurang lebih 3,5 juta ha. Namun, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lebih dari 40 persen hutan mangrove di Tanah Air saat ini dalam kondisi rusak.
Mulai dari mana?
Kita semua bisa turut berperan dan mengambil bagian untuk menyelamatkan bumi dan manusia dari kepunahan. Dimulai dari hal kecil di lingkungan terdekat kita, dapur rumah misalnya.
Dapur merupakan bagian terpenting dalam terjaminnya kesehatan anggota keluarga dan lingkungan di sekitar rumah. Dapur juga merupakan area yang paling banyak menghasilkan emisi karbon. Dengan kata lain, untuk mendukung Gerakan Net-Zero Emissions, bisa dimulai dari desain dapur yang dibuat lebih ramah lingkungan. Demikian pula, untuk menciptakan dapur yang sehat dan berkonsep eco green perilaku kita juga mesti diubah lebih peduli.
Gunakan furnitur dan barang – barang di dapur dari material daur ulang
Langkah pertama untuk mewujudkan komitmen  dalam mengubah dapur menjadi ramah lingkungan yakni dengan menghadirkan furnitur dan barang – barang daur ulang sampah. Furnitur seperti kabinet dapur bisa aja dibuat dari sisa – sisa kayu, atau kayu bekas sisa bongkaran rumah. Dengan sedikit sentuhan kreatifitas, barang-barang bekas layak pakai seperti kaleng dan kardus bekas makanan dapat disulap sebagai tempat menyimpan tisue, sendok, alat makan, lap, dll. Sementara bungkus plastik sisa minuman sachet, deterjen, atau produk lain, jika dikumpulkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat keranjang anyaman. Keranjang ini bisa dibentuk seperti keranjang belanja, atau keranjang tempat sampah.
Meminimalisir pencahayaan dari lampu
Cara menciptakan dapur yang ramah lingkungan selanjutnya adalah, sebisa mungkin posisikan dapur terkena sumber matahari. Jika memungkinkan, pasang jendela besar di hadapan kitchen set agar tak perlu menggunakan penerang lampu lagi ketika melakukan aktivitas di dapur seperti mencuci piring, memasak dan sebagainya. Apabila hal ini tidak memungkinkan, gunakan lampu hemat energi sebagai solusinya.
Kurangi penggunaan alat listrik untuk mengolah makanan
Mengandalkan alat dapur elektronik untuk mengolah bahan makanan tentu menjadi hal lumrah bagi kita untuk mempercepat sekaligus menghemat waktu. Misalnya menggunakan blender untuk menghaluskan bumbu, atau menggunakan mixer untuk mengaduk adonan kue. Jika ingin menerapkan konsep ramah lingkungan, maka sebisa mungkin mulailah kurangi penggunaan alat elektronik jika masih bisa dilakukan dengan cara manual.