Mohon tunggu...
Erald David Sibatuara
Erald David Sibatuara Mohon Tunggu... Pelajar -

Pengais Hikmah dalam Setiap Kata; Pelajar SMA yang masih kekanak-kanakkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desa, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi Alami

24 Juli 2015   15:37 Diperbarui: 24 Juli 2015   15:37 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah, rasanya mimpi saya berlebihan. Namun, bukankah mimpi merupakan sumber pengharapan?

Gresik, 24 Juli 2015

[1] Makanya, Buk, Pak. Putra-putrinya belum boleh nikah dulu, kalau umurnya belum mencapai 20 tahun. Nah, kalau sudah begitu, bagaimana?

[2] Jurnal USU, diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31984/5/Chapter%20I.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun