Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jalan Berliku Kian Sarat Kelelahan

16 Juni 2018   13:10 Diperbarui: 16 Juni 2018   14:23 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang hari ini kita bergembira

bersyukur dan berdoa

merdeka sangat mahal harganya

sentakan bintang jasa di dadamu

kau berlalu tanpa meminta balas jasa

pada hari ini kami berdoa untukmu

ijinkan kami menghapus darah luka tubuhmu

bening pada langit mulai bergerak

Menandai saung gaung hitam

kendati angin badai membelai jiwa putih

menghempas memperpanjang waktu

untuk tiba disudut ruang baru

jeluk hati yang selalu ada keluh

mengganggu benak untuk berperang

setelah habis mengasah pikiran

jejak tanda dapat tertapak

meninggalkan rasa tangan kosong

Atas hari ini kita bergendang

menghapus debu telanjang di kakimu

pada pusaramu kutaburkan warna

dan kuteteskan rasa haru

demi kemajuan negeri kita

kau angkat senjata tanpa perintah

perjuanganmu takkan kandas

sebaran pada lendir kalimayah memberitahu

Jalan berliku kian sarat kelelahan

mengikis habis sedikit demi sedikit

setubuh daya raga memberi pilihan

patah atau semangat nan hinggap

melestarikan air kesedihan

pada dinding nan melukiskan angan

tempat membuat cinta dan cita

untuk dipersembahkan sang pencipta

dengan harap terhingga pada kelemahan hati

(Pondok Petir, 06 Juni 2018)

Puisi: Edy Priyatna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun