Sedang hari ini kita bergembira
bersyukur dan berdoa
merdeka sangat mahal harganya
sentakan bintang jasa di dadamu
kau berlalu tanpa meminta balas jasa
pada hari ini kami berdoa untukmu
ijinkan kami menghapus darah luka tubuhmu
bening pada langit mulai bergerak
Menandai saung gaung hitam
kendati angin badai membelai jiwa putih
menghempas memperpanjang waktu
untuk tiba disudut ruang baru
jeluk hati yang selalu ada keluh
mengganggu benak untuk berperang
setelah habis mengasah pikiran
jejak tanda dapat tertapak
meninggalkan rasa tangan kosong
Atas hari ini kita bergendang
menghapus debu telanjang di kakimu
pada pusaramu kutaburkan warna
dan kuteteskan rasa haru
demi kemajuan negeri kita
kau angkat senjata tanpa perintah
perjuanganmu takkan kandas
sebaran pada lendir kalimayah memberitahu
Jalan berliku kian sarat kelelahan
mengikis habis sedikit demi sedikit
setubuh daya raga memberi pilihan
patah atau semangat nan hinggap
melestarikan air kesedihan
pada dinding nan melukiskan angan
tempat membuat cinta dan cita
untuk dipersembahkan sang pencipta
dengan harap terhingga pada kelemahan hati
(Pondok Petir, 06 Juni 2018)
Puisi: Edy Priyatna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H