Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Keramaian Gunungmu pun Mulai Bersahabat Hingga Menciptakan Kedap

5 Maret 2016   16:45 Diperbarui: 29 Maret 2016   14:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9/ Sendiri mendayung biduk berteman suling nyanyikan sunyi Mata menatap tepi telaga pohon hijau kenangan bangkitkan rindu menyayat--- hati Di pusara asa genangan air mata akankah mengembalikan engkau dari rumah abadi? (“Nyanyian Suling Menyayat-nyayat” by lifespirit 27 Januari 2011 ) 

10/ Pertemuan ulang pada lipatan waktu kemarin mengingatkan aku akan indah bunga saat remaja Kini bunga itu tidak mekar sendiri seperti di taman kala masa Oh bunga asmara, biar musim tlah berganti, kenapa engkau tinggalkan kenang? (“Ada Namamu Di Lipatan Waktu” by lifespirit 27 Januari 2011 ) 

11/ Dalam ramai perasaan terasa sepi Diam-diam bayanganmu melintas di lipatan mata (“Perasaan yang Diam-diam Rindu Kamu” by lifespirit lifespirit 27 Januari 2011 ) 

12/ Anak umur dua tahunan itu masih menangis di gendongan ibunya sambil menunjuk-nunjuk mainan robot yang ada di etalase toko sebuah mall ah, menatapnya aku mendengar suara memanggil-manggil namaku di waktu kecil. (“Suara yang Memanggil Namaku Di Waktu Kecil” by lifespirit 27 Januari 2011 ) 

Disini............ 

Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club

[caption caption="Cap"]

[/caption]

 

Rumpies The Club

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun