Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Keramaian Gunungmu pun Mulai Bersahabat Hingga Menciptakan Kedap

5 Maret 2016   16:45 Diperbarui: 29 Maret 2016   14:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber inspirasi :

12 Sajak Pendek Tentang Rindu 

Puisi : Khalil Gibran 

1/ Ribuan kilo dibelah jarak sendiri duduk di beranda ranum mangga di halaman begitu menggoda kemarilah, rujak manis buah mangga kesukaanmu ini tlah lama memendam rindu ( “Ingat Kamu “ by lifespirit 26 Januari 2011 ) 

2/ Ketika gemerisik daun bambu diikuti sahutan jangkerik senja melenggang menghantar rindu ke peraduan malam Digoda rindu siapa peduli batang bambu dan jangkerik di luar kedinginan? ( “Digoda Rindu” by lifespirit 26 Januari 2011 ) 

3/ Hujan angin berkepanjangan daun jendela diketuk-ketuk resah usai gemuruh seketika bangkit ingat mihrab ( “Jendela yang Resah “ by lifespirit 26 Januari 2011 ) 

4/ Rindu itu saat awan di langit kelam memanjang lalu turun hujan, dan engkau sibuk mencari mantel yang entah engkau simpan di mana (“Dialektika Rindu 1” by lifespirit 26 Januari 2011 ) 

5/ Rindu itu kepompong tua melahirkan kupu-kupu yang Menari-nari lalu hilang dari pandangan mata (“Dialektika Rindu 2” by lifespirit 26 Januari 2011 ) 

6/ Rindu itu engkau yang kadang datang serupa kalimat : sudah makan belum? (“ Dialektika Rindu 3 “ by lifespirit 26 Januari 2011 ) 

7/ Rindu itu saat kulihat kalender, angka-angka menjelma engkau. ( “ Dialektika Rindu 4 “ by lifespirit 10 Februari 2011 ) 

8/ Rindu itu seperti layang-layang putus dan Engkau berlari mengejarnya (“ Dialektika Rindu 5 “ by lifespirit 6 Juli 2011 ) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun