Dibutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 6 bulan dari tahap produksi hingga konsumsi dalam budidaya tanaman pangan lokal. Jika kita memulainya dari sekarang, tentu akan sangat bermanfaat sebagai bekal survival.
3. Menggalakkan Puasa Senin-Kamis
Nah, jurus yang ketiga, merupakan jurus pamungkas. Memang tidak mudah ketika seorang pendekar hendak digenapkan ilmu oleh gurunya. Dengan kata lain: selalu dibutuhkan pengorbanan dalam sebuah perjuangan. Puasa pasti lapar, haus, melelahkan. Itu adalah sejumlah kata yang akan "hinggap" dalam benak kita.
Namun, jika diniatkan dengan ikhlas akan membawa hikmah vertikal dan horizontal. Secara vertikal, kita sudah menjalin hubungan baik dengan Tuhan, sedangkan secara horizontal kita telah membantu masyarakat dan pemerintah dalam mencadangkan biaya beras nasional.
Hal ini senada dengan paparan mendiang B.J Habibie yang dikutip penulis dari situs republika.co.id:
Pak Habibie kala itu, kata dia, pernah disodori hitungan, bila 200 juta penduduk Indonesia secara sadar melakukan puasa Senin-Kamis, maka dalam satu pekan terdapat 100 ton beras yang dapat dihemat. Artinya, suplai tersedia dan dapat dialihkan ke arah yang lebih produktif, seperti ekspor (dengan catatan kebutuhan domestik terpenuhi.
Seandainya teori itu diterapkan sekarang, pemerintah bisa mengurangi beban negara yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, kebijakan keuangan berupa Makroprudensial Aman Terjaga.
Kesimpulannya, penulis mengajak semua kalangan untuk Cerdas Berperilaku dengan tiga jurus di atas. Mudah-mudahan dengan jurus tersebut Stabilitas Sistem Keuangan nasional bisa berjalan optimal.
Sumber tulisan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H