Alangkah lebih bijaksananya, jika masyarakat mengalihkan biaya untuk membeli kuota streaming video, digunakan untuk membuat blog atau situs toko online. Selain membuka peluang usaha baru bagi angkatan pengangguran, solusi membuat toko online bisa dikatakan lebih berfaedah: hemat materi, waktu, dan menghasilkan.
Memang, penulis akui, membuat situs toko online tidak sim-salabim merubah nasib dari status pengangguran menjadi pengusaha. Namun, hal ini bisa didorong oleh pemerintah, melalui aparatur desa masing-masing. Dengan kata lain, dibantu "ilmunya" melalui program UMKM.
2. Menggalakkan Gerakan Pangan Lokal
Ketahanan pangan merupakan basis ekonomi yang berbanding lurus dengan stabilitas keuangan nasional. Hal ini tentu sangat berlaku saat ini, di tengah pandemi covid-19.
Sejarah menorehkan fakta, bahwa cadangan pangan merupakan sektor vital yang harus diperkuat di masa perang. Demikian pula saat ini, kita tengah berperang di bidang ekonomi melalawan pandemi wabah covid-19 di bumi pertiwi.
Dilansir dari situs Badan Ketahanan Pangan: ...,Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan berbagai langkah strategis menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19. Berbagai upaya dilakukan oleh kementerian yang dipimpin oleh Syahrul Yasin Limpo ini. Salah satunya menggalakkan peningkatan produksi dan konsumsi pangan lokal.
Bagaimana mempraktekannya?
Semua diawali dari diri sendiri. Kita yang mempunyai lahan di pekarangan rumah bisa mulai menanaminya dengan jenis tanaman pangan pengganti karbohidrat seperti: singkong, ubi, jagung, dan sebagainya. Jenis tanaman ini bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Sebagai salah satu lauk pauknya, kita bisa menanam berbagai jenis sayuran.
Kalau tidak punya lahan, bagaimana?
Pepatah mengatakan: banyak jalan menuju Roma. Bagi kita yang tidak punyal lahan pekarangan yang cukup memadai, bisa menggunakan teknik hidroponik. Dengan teknik menanam ini, kita tidak akan kesulitan mencari lahan.
Jangan nanya ilmunya! Di zaman yang serba online ini, kita bisa mendapatkan teknik bertani dengan mudah. Mulai dari sumber buku digital, video youtube, maupun sumber lainnya. Kalau kita masih ragu dalam mempraktekannya, bisa minta bantuan kelompok tani yang sudah dibentuk di tiap desa. Lagi-lagi, gerakan menggalakkan pangan lokal ini erat kaitannya dengan industri UMKM.