Mohon tunggu...
enysyarafika
enysyarafika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mitos Jurnalisme

10 Juni 2016   23:53 Diperbarui: 11 Juni 2016   00:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi adalah salah satu cara manusia mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaannya. Dengan komunikasi, manusia mengaktualisasikan segala potensinya. Dalam setiap gerak, manusia berkomunikasi dalam berbagai bentuknya, mikro, meso, dan makro. Komunikasi juga merupakan konsekuensal dari posisi manusia sebagai makhluk sosial.

Yakni aliran perpindahan pesan (mazhab transmisi) dan aliran pertukaran makna (mazhab semiotika). 

Aliran penyampaian pesan adalah yang pertama dan tertua. Ia berkembang di Amerika Serikat, tepatnya sebelum Perang Dunia II. Elemen pokok dari aliran transmisi ini adalah komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Dalam perspektif ini, komunikasi adalah sebuah proses perpindahan pesan atau komunikasi bisa dipahami sebagai proses-proses penyampaian pesan, baik verbal maupun nonverbal. Sedangkan aliran pertukaran makna digagas datang belakangan. Tepatnya datang setelah Perang Duni II. Ia berkembang di Eropa. Makna menurut Charles Sanders Peirce dibangun dalam teori segitiga makna atau triangle meaning. 

Elemen utamanya adalah sign, object,dan interpretant.Aliran ini (di sebut aliran semiotik) memamndang komunikasi dalam sebuah proses yang rumit. Menurut mazhab ini, komunikasi tidak sesederhana perpindahan pesan dari komunikator ke komunikan. Tetapi proses komunikasi melibatkan budaya masing-masing elemen. 

Artinya, satu simbol tertentu akan dipandang berbeda oleh author dan reader.Kedua aliran komunikasi tersebut turut mewarnai perkembangan di dunia jurnalisme. Kemudian, apakah itu teori kontruksi realitas sosial? Berikut buku ini menjelaskan. Teori kontruksi realitas sosial adalah khas Peter L. Berger dan Thomas Luckman. 

Sejak dicetuskan pada 1966, teori ini banyak menginspirasi kajian di ranah ilmu sosial, termasuk komunikasi. Secara umum, teori ini membahas tentang sosiologi pengetahuan. Teori ini berusaha mengembalikan hakikat dan peranan sosiologi pengetahuan dalam kerangka ranah sosiologi. 

Menurut teori ini, kenyataan dibangun secara sosial, sehingga sosiologi pengetahuan harus menganalisis terjadinya kenyataan tersebut. Setiap individu dalam masyarakat merupakan pihak yang membangun masyarakat, pengalaman individu tidak bisa dipisahkan dengan gerak dan dinamika masyarakatnya. 

Bagaimana dengan teori realitas media? Menurut Akbar S. Ahmed, ada beberapa karakteristik media. 

Pertama, media tidak setia dan tidak ingat teman. Setiap individu dalam masyarakat merupakan pihak yang membangun masyarakat, pengalaman individu tidak bisa dipisahkan dengan gerak dan dinamika masyarakatnya. 

Bagaimana dengan teori realitas media? Menurut Akbar S. Ahmed, ada beberapa karakteristik media. 

Pertama, media tidak setia dan tidak ingat teman. Kedua, media memperhatikan warna kulit dan pada lahirnya bersifat rasis. Ketiga, media adalah pengabdian diri dan bersifat sumbang. Keempat, media massa telah menaklukan kematian. Kelima, pada dasarnya media bersifat demokratis dan mewakili masyarakat umum. Keenam, media telah membuat fakta menjadi lebih asing daripada fiks, sehingga fiksi lebih enak dilihat dan didengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun