Mohon tunggu...
Eny Choi
Eny Choi Mohon Tunggu... Relawan - Ganbatte Bushido

Social Worker, Community Development

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bimtek Keluarga Kawal Karakter Anak

14 Juli 2022   21:38 Diperbarui: 14 Juli 2022   22:03 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tegas adalah performa dengan nada bicara yang datar tapi konsisten. Misal membolehkan anak main hp hanya dua jam . Maka meski anak merengek maka orangtua tetap dengan nada datar konsisten dengan aturan yang sudah disepakati. 

Ketika orangtua sudah mendelik (red-mata melotot) suara meninggi mengomel serta mencubit. Tepat ketika anak marah ibunya marah maka akan semakin tidak bisa diterima anak. Sulit menjaga emosi, namun semua tetap harus belajar.

Berbagai contoh disampaikan oleh ibu Uswatun Hasanah banyak kasus anak yang mendendam karena sikap orangtua yang salah asuhan menjadikan anak yang sering berhadapan dengan hukum. Hal ini perlu menjadi perhatian supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Seperti anak yang kurang maksimal dalam mengetahui konsep diri dengan baik. Atau lebih tragisnya menjadi anak yang berhadapan dengan hukum. Beberapa hal yang menjadi perhatian orangtua supaya menjadi orangtua yang baik .

12 Gaya bicara yang melemahkan mental anak

1. Memerintah

Seringkali orangtua ketika menyuruh anaknya dengan gaya memerintah membuat anak menjadi keras hati. Kurang kelemahlembutan, ketika meminta tolong pada orang lain. 75% permorfa  dibentuk oleh lingkungan, pola asuh-teman yang berinteraksi dengan anak. Harus tahu teman anak supaya bisa kontrol bagaimana anak dan lingkungannya. 25% Karena diturunkan, misal kaku.

2. Menyalahkan

Pakai bahasa dengan berbicara lemah lembut dan layaknya diskusi. Tidak harus banyak mencecar dengan banyak menyalahkan tanpa mendengar pendapat anak terlebih dahulu.

3. Meremehkan

Ketika anak berbuat salah atau benar orangtua kurang bisa memberikan pujian ataupun hanya sekedar mendengarkan keluh kesah anak. Karena meremehkan urusan anak yang dikira kurang penting akan menyakiti anak secara tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun