Mendengar percakapan pak Ustadz dan Ibunya, Danisa segera menghampiri,
"Kemarin ada yang melihat keranda berjalan, jadi kami tidak mau lagi mengaji di langgar"
Pak Ustadz terkejut mendengar pengakuan Danisa.
"Tidak mungkin keranda bisa berjalan, nak. Besok bapak pindahkan kerandanya kebagain belakang langgar"
"Tadinya keranda bersandar di tembok, malam berikutnya sudah terbaring di lantai"
"O itu memang karena dipindahkan posisinya. Baiklah, besok dipindahkan kerandanya ke belakang langgar, jangan takut ya nak, besok kembali mengaji, ajak teman-temanmu semua".
Sesungguhnya Danisa tidak tenang dan tetap masih takut, karena keranda itu pernah dipakai untuk mengusung jenazah bag Na'in, yang katanya arwahnya mendatangi mak Jilah dan berjalan terseok-seok lewat depan rumah Danisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H