Mohon tunggu...
Eny DArief
Eny DArief Mohon Tunggu... Lainnya - An ordinary woman

Halloo, apa kabar?

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

When I See You Smile

2 Februari 2019   12:20 Diperbarui: 4 Februari 2019   09:44 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit to : picjumbo.com

Ilalang bergegas menuju pintu, seseorang mengetuk ruang kerjanya

"Selamat pagi Bu" seorang Satpam berdiri tegak seraya memberi salam hormat, 

"Saya mengantar Mr Willson, tamu Mr.Gilbert"

Seseorang bermata hazel berdiri disebelah Satpam

"Apa sudah ada appointment sebelumnya? Saya tidak mencatat Mr.Gilbert ada appointment hari ini, tunggu sebentar saya akan konfirmasikan ke Mr Gilbert, silahkan masuk"

Dipersilahkan tamu ini duduk di sofa yang ada ruang kerja Ilalang. Kemudian,

"Selamat pagi pak Gilbert, ada tamu diruangan saya, ingin bertemu dengan Bapak, namun tidak ada appointment di agenda saya"

"Ilalang, suruh tamu itu tunggu, Mr.Willson perwakilan dari Australian office"

"Baik pak"

Ilalang meneruskan pekerjaan. Tumben, hari Sabtu Mr.Gilbert datang, bahkan terima tamu.

Hari Senin kemudian, sibuknya terasa dua kali lipat, karena ada demo para pekerja outsourching yang menuntut untuk dijadikan karyawan. Staff bagian HRD terpaksa 'rusuh' bolak-balik ruang kerja Ilalang untuk bertemu Mr.Gilbert, ada connecting door antara ruang kerja Ilalang dan boss-nya, Mr Gilbert. Meski ruang Mr.Gilbert ada pintu masuknya sendiri, tapi dia lebih suka keluar masuk melalui ruang kerja Ilalang, dengan begitu karyawan-karyawan terutama para Head Departement, juga melalui ruang kerja Ilalang apabila ingin bertemu dengan Mr.Gilbert, apalagi sekarang ini sedang ada masalah dengan pekerja outsourching.

Peranan Ilalang dalam masalah ini membantu Mr.Gilbert untuk memahami Perundang-undangan Ketenagakarjaan yang berlaku, sampai ada titik temu yang terbaik bagi kedua belah pihak.

"Pak, just to remind you, hari ini agenda bapak meninjau project mesin slitter dengan Mr.Willson" 

Ilalang seraya keluar ruangan meninggalkan Mr.Gilbert dan staff HRD yang sedang berdiskusi.

Baru saja disebut, si mata hazel sudah muncul didepan pintu, lengkap dengan perlengkapan kerja seorang tehnisi.

"Mohon ditunggu, Mr.Gilbert masih ada tamu didalam"

"Ok, no worries"

Sepuluh menit sampai tiga puluh menit, perundingan didalam ruang kerja Mr.Gilbert tidak selesai juga, kelihatannya makin alot perundingannya.

Tidak sopan rasanya mendiamkan tamu dalam satu ruangan begitu saja.

"Would you like some coffee or tea, Mr. Willson"

"Terima kasih, teh cukup"

Woww si mata hazel bahasa Indonesianya bagus.

"Ibu Ilalang, apa saya harus menunggu Mr.Gilbert atau saya bisa masuk ke ruangannya?

"Maaf, Mr.Willson, tunggu disini saja, masih ada masalah intern di dalam, saya akan ingatkan lagi ke Mr.Gilbert"

"Ibu Ilalang, apakah baru bekerja disini? Tahun lalu saya datang kantor ini Ibu Ilalang tidak ada"

Ilalang tersenyum mendengar gaya bicara bahasa Indonesia si mata hazel yang sangat lancar.

"Panggil saya Ilalang saja. Saya baru joint 6 bulan lalu, Mr.Willson"

"I see, tapi panggil saya Willson saja"

Ilalang serius didepan computer. Dihadapannya, si mata hazel sibuk menelpon.

"Ilalang, bisa bantu temani Mr.Willson ke project mesin Slitter, nanti saya menyusul segera" Mr.Gilbert menelpon dari sebelah ruangan.

Si mata Hazel rupanya menelpon Mr.Gilbert untuk bisa menuju project mesin Slitter segera, dan tentu saja tidak diperkenankan orang asing meninjau langsung project dimaksud tanpa didampingi tuan rumah.

"Ilalang, maaf ya harus merepotkan"

"Tidak apa Willson, ini salah satu tugas saya"

Berjalan kaki melewati pabrik, menuju project mesin, pembicaraan-pembicaraan berjalan dengan santai.

Sampai empat bulan lamanya project mesin Slitter baru selesai, dan selama itu pula si mata hazel bertemu dengan ilalang setiap pagi, sebelum project dimulai untuk menyerahkan laporan kepada Mr.Gilbert melalui Ilalang.

Namun si mata hazel kini sudah kembali kekantor pusat, pertemanan dengan ilalang terus berjalan.

Suatu hal unik dari si mata hazel, yang ternyata ber Ibu seorang wanita minang dengan ayah seorang Irlandia, maka tidak heran apabila bahasa minang si mata hazel sangat baik. Hal ini yang membuat pipi ilalang merah merona dan terasa hangat didada, ketika mengingat percakapan demi percakapan dengan si mata hazel.

Ilalang diminta mengirimi lagu-lagu Indonesia melalui whatsap ke si mata hazel, sebaliknya si mata hazel banyak mengirimi lagu-lagu cinta pada ilalang.

Satu tahun sudah pertemanan jarak jauh berlalu dengan banyak liku. Diantara mata hazel dan ilalang, ada rasa rindu, ada harap, ada marah, ada putus asa.

Ketika itu ilalang memutuskan untuk menyelesaikan cukup sampai disini, tanpa harap, tanpa rindu. Ilalang mau memulai dengan satu hubungan baru yang mungkin akan ditemuinya, sesorang yang real, ada didepan mata. Menyayat rasanya menaruh harap, menaruh rindu pada sesuatu yang tidak real.

Suatu ketika seseorang mengetuk pintu ruang kerja. Dengan mata masih merah, karena waktu tidur banyak dihabiskan untuk merenung, ilalang membuka pintu ruang kerja. Seseorang dengan wajah tertutup buket besar bunga muncul didepan pintu.

"Selamat pagi cinta" si mata hazel tersenyum lebar dengan buket besar bunga ditangan.

"Willll, you're here" ilalang berteriak seraya menarik buket bunga dari tangan si mata hazel.

"Ini untuk ku?" ilalang mencium buket bunga ditangannya

"Ya, akupun untukmu"

"hahaha.. Willl how come? Gimana bisa kamu kesini tanpa ada kunjungan kerja?"

Si mata hazel meraih kedua bahu Ilalang mendekatkan wajahnya

"Sayang kenapa matanya merah? Kamu baik-baik saja ?"

"Aku tidak baik-baik Will, sejak kamu pergi. Will Kenapa kamu kembali?"

"Aku memutuskan sesuatu yang besar dalam hidup, aku akan memulai sesuatu yang baru di Indonesia, aku akan memulainya bersamamu. Mau kah kamu berjuang bersamaku melewati masa-masa yang mungkin tidak mudah, bersamaku?"

 Ilalang tidak mampu berkata-kata, terpaku dalam rengkuhan lembut si mata hazel.

Alunan When I see you smile menambah perasaan hangat didada

When I see you smile I can face the world ..


https://www.kompasiana.com/eny_darief11/5c501038bde57524bc565b14/long-distance-love

Lirik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun