Umar melihat kesedihan yang dipancarkan secara terus-menerus yang dialami oleh Hafsah setelah suaminya meninggal dunia.
Setelah menikahi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, Hafsa menghafal seluruh isi kitab suci Alquran yang ketika itu masih teks lisan dan tidak tertulis.
Berkat hafalan Alquran tersebut, Hafshah mampu menginspirasi banyak orang, terutama kaum wanita. Lalu Alquran mulai diproduksi dalam bentuk tulisan, dan bisa dibilang Hafshah merupakan pelopor dari Alquran menjadi mudah untuk dipelajari.
5. Aisyah binti Abu Bakar
Aisyah binti Abu Bakar juga merupakan salah satu istri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Aisyah menjadi istri Nabi setelah Khadijah meninggal dunia.
Aisyah menjadi pengajar dan mengajar di banyak sekolah. Ia mengajar karena memiliki pengetahuan yang luas. Dia juga memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah pendidikan Islam. Kecerdasan dalam pendidikan Islam, Aisyah dapatkan dari ayahnya yaitu Abu Bakar.
Pada tahun-tahun awal peradaban Islam, Aisyah termasuk jajaran intelektual Muslim, selain Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, dan Abdullah bin Umar.
Aisyah menjadi tokoh pengajar bagi banyak orang hingga sekarang. Ia banyak mengajarkan tentang displin ilmu, seperti ilmu fikih dan ilmu tafsir Alquran.
Demikianlah paparan singkat tentang perempuan-perempuan inspiratif dalam Islam.
Wallahu'alam bisshawab.
Dalam sejarah Islam kita mengenal sosok perempuan-perempuan inspiratif yang menjadi teladan untuk kaum hawa.
Dilansir dari muslim.okezone,inilah perempuan-perempuan Inspiratif dalam Islam:
1. Khadijah binti Khuwailid
Khadijah merupakan istri dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Di antara tokoh wanita lainnya, Khadijah memiliki sifat yang kuat dan mandiri dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, Khadijah memiliki sifat yang sangat inspiratif bagi sebagian besar warga Muslim di dunia.
Khadijah lahir dari keluarga yang sangat dihormati. Ayahnya Khuwailid memberikan pendidikan yang layak kepada putrinya sehingga Khadijah menjadi pengusaha kaya pada zamannya.
Sebelum menikah, Khadijah sempat memperkerjakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam di tempat usahanya. Setelah itu Khadijah memutuskan ingin menjadi istri Nabi dengan menggunakan perantara Nafisah binti Munyah. Nafisah kemudian menyampaikan kepada Abu Thalib, paman Nabi.
Melalui semua sifat baik yang dimiliki Khadijah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan menerima keinginan Khadijah tersebut lalu mereka melangsungkan pernikahan.