Mohon tunggu...
Ericko Anderson
Ericko Anderson Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Manusia (pastinya), Bikers, Blogger, Single (ahem...), 2-Wheels Addict & Hi-RPM Lovers...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Prospek Cerah dari Pabrik TVS Motor Company Indonesia

1 September 2016   15:39 Diperbarui: 1 September 2016   15:48 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar baiknya, alhamdulillah TVS masih mempertahankan image tersebut di produk terbaru mereka... Bahkan sampai dikasih pembuktian catnya dites scratch dan digetok benda keras lho. Hasilnya? Cat nya sih kuat, mantap, tapi justru saya yang ngilu & nggak kuat melihatnya! Sayang euy, soalnya sekarang harga cat makin mahal, Hahahaa... By the way, Good job TVS!

 

Sejak tes sendiri produknya beberapa tahun silam, bagian ini adalah yang paling saya apresiasi dari Produk TVS!
Sejak tes sendiri produknya beberapa tahun silam, bagian ini adalah yang paling saya apresiasi dari Produk TVS!
 

Bersebelahan dengan ruang painting, ada line perakitan (assembly) motor. Dari sini, sekitar 200 unit sepeda motor TVS diproduksi setiap harinya, selama 1 shift kerja normal. Entah itu untuk keperluan domestik, hingga yang ditujukan untuk pasar ekspor... Kebetulan yang sedang diproduksi saat itu adalah TVS Apache RTR 200 4V. Lumayan deh, jadi ada gambaran ekstra untuk review fisiknya di artikel mendatang.

Satu demi satu, tangan terampil karyawan TVS merakit part yang masih berupa frame, mesin, body, tangki bbm, kabel-kabel, dan lain sebagainya - menjadi 1 unit motor yang utuh… Proses perakitan hanya berlangsung sebentar, meskipun nggak secepat line assembly di pabrikan Jepang yang mencapai ribuan unit per shift kerja. Tapi 1 hal yang saya yakin, pastinya proses tersebut nggak semudah saat kita melihat ataupun mengomentarinya.

 

Senengnya bisa ngetes motor baru... Maksudnya yang 'benar-benar BARU' loh ya, hahahaa...
Senengnya bisa ngetes motor baru... Maksudnya yang 'benar-benar BARU' loh ya, hahahaa...
Saat proses perakitan selesai, waktunya motor untuk test running. Ini berlaku untuk semua motor lho, bukan sekadar sampling! Saat kompasianer lain bergoyang bareng fitur music player di TVS RockZ, saya diijinkan test TVS Apache RTR 200 4V dan Dazz FI yang benar-benar fresh langsung dari line perakitan. Mohon dimaklumi ya pak-bu petinggi TVS, anak muda yang satu ini memang rasa penasarannya luar biasa. Hahahaa...

Trek 'Test Run' yang disediakan Pabrik TVS Motor Company Indonesia memang seadanya. Tapi cukup lah untuk bisa merasakan sensasi handling, akselerasi dan pengereman... TVS Dazz FI menjadi yang paling mind-blowing di trek tersebut. Karena somehow, justru berpotensi lebih cepat ketimbang sang Streetfighter 200cc. So light, pleasing and enjoyable!

 

pabrik-tvs-motor-company-indonesia-4-jpg-57c7e53b567b618e453eae25.jpg
pabrik-tvs-motor-company-indonesia-4-jpg-57c7e53b567b618e453eae25.jpg
Balik ke Pabrik TMCI, saya sempat berbincang-bincang secara ekslusif dengan beberapa orang penting di dalamnya... Hasilnya, saya mulai (sedikit) mengetahui kenapa TVS India berani investasi besar untuk Plant Factory Indonesia. Dan alasannya memang masuk akal!

Pertama, meski tujuan utama produksinya untuk pasar tanah air, tapi ternyata nggak semuanya lho! Karena TVS Motor Company Indonesia juga mengekspor motor ke berbagai negara. Mulai dari negara tetangga ASEAN, Asia (Iran, Bahrain, dll) sampai ke Afrika (Tanzania, Burkina Faso, Pantai Gading, dll). Produk ekspor tersebut biasanya bertipe "CKD" (Complete Knock Down) alias Ekspor dalam bentuk part-per-part, hingga yang tipenya "Semi-CKD" a.k.a Ekspor dalam bentuk motor 'setengah jadi'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun