* Berbicara dengan orang yang tepat
Mungkin pasangan ,teman dekat, orang tua, saudara kandung atau siapa saja yang terasa dekat.Mungkin ini bisa membantu untuk mencari perspektif yang berbeda sekaligus menenangkan karena sudah bercerita.
* Menuliskannya
Jangan meremehkan soal menuliskan perasaan sehingga pada akhirnya sampai pada titik bisa memaafkan. Boleh dicoba ditulis di dalam diary, journaling atau apa saja media yang memungkinkan. Tapi hindari curhat di medsos tentunya.
* Beri jeda diri
Jeda untuk menjauh dulu dari orang yang menyakiti atau jeda untuk berpikir sejenak dari permasalahan tersebut. Tidak perlu dipikirkan terus-terusan kan? Memaafkan akan datang ketika waktunya sudah tepat, kok.
* Berserah pada-Nya
Ini sebenarnya kunci dari semuanya. Suatu masalah tidak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Ikhlaskan dan lepaskan pelan-pelan. sambil terus berprasangka baik pada-Nya. Siapa tau berbagai permasalahan ini memang membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
Memaafkan dan melupakan tentu saja perjalanan pribadi.Setiap orang ada prosesnya. Namun tentu harus tetap diupayakan. Demi banyak hal dimasa depan. Baik menjaga hubungan baik maupun demi ketentraman diri sendiri.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H