Kampus juga dianggap abai ketika ada yang akhirnya bisa lulus tapi dengan cara perjokian. Disni tentu dipertanyakan bagaimana peran kampus yang lemah sehingga ini selalu berulang terjadi.
Apa solusinya? Â Tentu tidak gampang juga.Apalagi seperti disebutkan diatas, ada penawaran dan permintaan yang bermain disini. Sisitem pendidikan yang direformasi mungkin jadi solusinya.Â
Misalnya syarat kelulusan tak semata-mata tugas akhir tapi bisa juga ada ujian lisan. Di kampus saya dulu -- sebuah PT swasta di Jogja -- Â ujian lisan (dikenal dengan ujian pendadaran) menjadi faktor penting penilaian kelulusan bahkan sks nya kalau tidak salah sama dengan skripsi. Ini tentu menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk belajar dan menguasai materi kuliah karena memang tidak bisa di joki-kan bila ingin lulus. Â Ujian ini bahkan bisa berkali-kali kalau gagal.
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H