Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Negeri Mulai Ditinggalkan? Ini Mungkin Beberapa Penyebabnya

16 Juli 2024   23:06 Diperbarui: 17 Juli 2024   11:16 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sekolah negeri di Kalsel (sumber foto: (Shutterstock/Maharani Afifah via kompas regional)

Ini juga yang dikatakan beberapa teman, nggak bisa memenuhi syarat PPDB seperti tidak ada prestasi dan zonasi juga tak bisa diharapkan membuat mereka dari awal memutuskan tidak akan memasukkan anaknya ke sekolah negeri. 

Kalaupun dipaksakan masuk sekolah negeri akhirnya harus "beli kursi". Ini tentu buat sekolah negeri yang bisa dikatakan favorit dan masih banyak peminatnya. Akhirnya memutuskan memilih sekolah swasta. Tinggal tergantung isi dompet saja. Yang mahal ada, yang terjangkau juga banyak.

* Sekolah negeri terlihat apa adanya

Mulai tidak ada upaya promosi ke masyarakat dengan lebih kreatif lagi hingga belum adanya pembenahan dari pemerintah mulai SDM hingga fasilitas. Mungkin tak semua sekolah negeri tapi rata-rata demikian. Apalagi sekolah negeri yang ada di daerah-daerah sehingga terkesan apa adanya dan tidak berkembang.

Demikian kira-kira kemungkinan mengapa sekolah negeri khususnya di Kalsel mulai kekurangan siswa. Walau tentu tak semua sekolah negeri demikian. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun