Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Eceng Gondok, Peristiwa Eutrofikasi dan Penanganan yang Tepat

1 November 2023   13:59 Diperbarui: 5 November 2023   07:12 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: banjarmasin.tribunnews.com

Selain itu, eceng gondok yang menutup permukaan sungai dpt menyebabkan sinar matahari dan oksigen yg masuk ke air akan berkurang, sehingga brdampak negatif bagi organisme di air.

Bagaimana penanganan yang tepat? Sejauh ini, di sungai-sungai Banjarmasin, dilakukan pembersihan yang melibatkan dinas terkait.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin misalnya melakukan pembersihan dan menyiapkan sejumlah lokasi tangkap. Di antaranya, di kawasan Banua Anyar. 

Tak jauh dari kawasan Pusat Daur Ulang (PDU). Kolaborasi dilakukan dengan dinas lingkungan hidup. Rencana lainnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III menghalau dan mengangkut eceng gondok dengan kapal sapu-sapu.(banjarmasin.tribunnews.com 31/10).

Langkah ini tentu saja positif. Apalagi bila eceng gondok berhasil di daur ulang baik untuk industri kerajinan atau diolah menjadi pakan ternak.

Namun demikian, solusi pembersihan ini tentu saja sangat jangka pendek. Sudah saatnya dinas terkait memikirkan lebih dalam lagi bagaimana agar populasi eceng gondok ini tidak merajalela dan membahayakan baik organisme di air bahkan manusia pengguna transportasi air. 

mengganggu pengguna transportasi air (dok: pribadi)
mengganggu pengguna transportasi air (dok: pribadi)

Apalagi,  selama tidak ada perbaikan perilaku dalam pengelolaan lingkungan, fenomena eutrofikasi eceng gondok ini akan terus berulang sampai kapanpun.  Sekedar membersihkan sungai saja mungkin bisa saja dilakukan dan mungkin jadi ritual tahunan belaka.Tapi selama penyebab masalah nya belum ditangani secara maksimal, peristiwa ini akan terus berulang dan berulang lagi. 

Keberadaan lembaga yang berkiprah langsung dalam penanganan dan pemanfaatan  eceng gondok bisa jadi pertimbangan. Agar tidak hanya menjadi gulma yang tidak memiliki manfaat. Secara umum, ini akan terwujud bila ada kerjasama antara pemerintah daerah,dinas terkait bahkan melibatkan masyarakat yang lebih luas. Siapkah kita?

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun