Nah hidangan istimewa di saat tersebut salah satunya adalah rendang. Di keluarga suami, yang asli Sumatera, mempersiapkan sahur pertama tak kalah dengan persiapan mau lebaran. Sama-sama sibuknya.
Biasanya ibu mertua jauh-jauh hari sudah membuat bumbu rendangnya dengan bahan utamanya cabe dan kemudian mendekati hari H baru membeli santannya, biar masih segar.Â
Memasaknya menggunakan wajan besar, rendang daging sapi tentu cukup buat anggota keluarga bahkan masih sempat untuk dibagikan ke tetangga. rendang yang disajikan berbeda dengan rendang Mnangkabau yang kering dan cenderung berwarna coklat. Rendang ibu mertua lebih berwarna merah dan basah berkuah.
Sore terakhir di bulan Sya'ban biasanya rendang sudah siap.Sehingga siapa yang mau icip-icip rendang sudah bisa walau hidangannya sebenarnya buat sahur.
Rendang daging disajikan karena memang konon membuat puasa lebih nyaman. Khususnya bagi anak-anak, konsumsi rendang membuat lebih kuat dalam berpuasa. Bahkan tradisi di keluarga suami, segelas susu juga disediakan saat sahur untuk penambah energi bagi yang berpuasa.
Secara ilmiah memang daging sapi memang memiliki protein kualitas tinggi karena mengandung hampir semua asam amino esensial. Makan daging akan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan pemulihan sistem yang cepat. Daging sapi juga mengandung mengandung zat gizi seperti mineral, zat besi, seng dan selenium.
Oh iya meskipun rendang bahan aslinya daging, namun saya juga suka menambahkan dengan beberapa bahan lain seperti telor bebek dan hati/ampela. Tentu ini variasi saja.Â
Disantap dengan nasi hangat besama seluruh anggota keluarga tentu sangat menyenangkan. Yang penting lagi sih seluruh anggota keluarga suka, jadi tak sia-sia memasaknya hehe
Jadi, apa menu sahur pertama di rumahmu?
Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Semoga diberi kelancaran ya.aamiin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI