Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Digitalisasi UMKM, Sekepal Asa Hadapi Ancaman Resesi

16 Oktober 2022   18:31 Diperbarui: 18 Oktober 2022   03:24 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) menjadi ujung tombak menghadapi ancaman resesi 2023. Salah satu provinsi yang ikut menyadari pentingnya keberadaan UMKM, adalah Provinsi Lampung.

Keberadaan Provinsi Lampung,  menjadi penting karena merupakan gerbang lintas dua kawasan ekonomi penting. Yang pertama adalah, Sijori (Singapura,Johor dan Riau) dan kedua, adalah provinsi terdekat ke Jakarta dan Jawa Barat yang merupakan pusat bisnis terbesar di Indonesia.

Disadari atau tidak, UMKM Lampung juga merupakan salah satu tiang penyangga keberhasilan ekonomi Lampung.

Data Kementerian Perindustrian 2022 menyebutkan, dari total 192.234 UMKM yang ada di Provinsi Lampung, sebanyak 95.401 di antaranya merupakan industri kecil dan menengah yang didominasi oleh pelaku industri makanan dan minuman.

^^^

"Sejak pandemi, pembeli keripik pisang menurun drastis. Bahkan bisa dalam satu hari tak ada pembeli berbelanja di toko saya," keluh Ibu Nur, bukan nama sebenarnya, salah satu penjual keripik pisang di  kawasan Gang PU, Tanjung Karang Bandar Lampung, ketika ditemui masih pandemi lalu.

Menurut Ibu Nur, sepinya pembeli, membuat banyak pedagang pada akhirnya gulung tikar dan mencari usaha lain selama pandemi. 

"Beberapa yang kreatif, ada yang berjualan keripik pisang online, beberapa lainnya ya nganggur," tambahnya.

Namun ujarnya, yang berjualan online-pun tak seluruhnya sukses. "Maklum saja, semua orang sedang dalam masa sulit. Orang lebih mengutamakan kebutuhan pokok dulu. Makanan seperti keripik mungkin tidak dianggap prioritas bagi mereka, " jelasnya. 

Tentu ibu Nur tak sendiri mengalaminya. Puluhan gerai keripik pisang di sepanjang Jalan Pagar Alam juga mengalaminya. Kalau biasanya hari "biasa" saja banyak pembeli, apalagi masa liburan namun pandemi benar-benar mengubah segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun