Kita bisa menggunakan bahkan membuat eco enzyme yang berguna untuk membersihkan aliran sungai. Pun masyarakat akan lebih giat memilah limbah sesuai kategorinya karena permintaan limbah sebagai bahan baku semakin tinggi. Â
Ketika Riset dan Inovasi Berpadu dengan Kreativitas, Limbah pun Bisa Bernilai Ekonomis
Masih satu area dengan Scientific Competition terdapat area PPBR. Area tersebut ialah kumpulan start up company yang pernah mendapat kesempatan coaching dari BRIN. Produk mereka juga tampil ciamik dengan nilai riset dan inovasi.
Contohnya saja start up company Plepah dan Greenie dengan produk kemasan dari pelepah pinang. Saya pun mencoba bertanya, kok bisa ada kotak kemasan berwarna cokelat seperti itu. Warna dan tampilannya berbeda dari biasanya.
Ternyata, kotak kemasan memang berbeda. Bahannya terbuat dari pelepah pinang. Pelepah pinang yang telah dikeringkan kemudian di-press menggunakan teknologi dari BRIN dan jadilah kotak kemasan sekali pakai.
Sisa cacahan pada saat pembuatan kotak kemasan makanan digunakan lagi sebagai bahan baku pembuatan  furniture dan tableware. Produk dari bahan dan cara pengolahan yang sederhana sekali tetapi memiliki nilai sangat unik dan berbeda dari kemasan yang paling banyak dipakai sehari-hari.
Pendampingan melalui penyediaan fasilitas berupa teknologi, bimbingan dan riset dari BRIN memperkuat kehadiran mereka dalam menyediakan pemanfaatan limbah pelepah pinang menjadi bahan baku kemasan ramah lingkungan.Â
Kedua start up company ini telah mengembangkan produk kemasan makanan, tableware dan furniture dari limbah pelepah pinang. Bahkan, Pelepah telah memasok kemasan makanan yang digunakan oleh berbagai brand besar di Jakarta. Kreativitas Plepah dan Greenie telah mengubah pelepah pinang yang selama ini tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan lebih ramah terhadap lingkungan.Â
Hal serupa juga dilakukan oleh Hejotekno, salah satu start up company yang bergerak di bidang pengelolaan sampah secara terpadu. Mereka adalah salah satu dari 18 (delapan belas) start up company mendapat bimbingan dan mendapat dukungan biaya dari BRIN. Bagi mereka, dukungan material dan immaterial ini menjadi kesempatan besar melakukan riset dan inovasi teknologi dalam mengatasi permasalahan limbah rumah tangga.Â