Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dengan "Budgeting" Kita Bisa Bedain Antara Hemat, Pelit atau Boros

9 Oktober 2021   13:53 Diperbarui: 9 Oktober 2021   19:19 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi atur keuangan | Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

Besar kecilnya persentase tabungan atau investasi ditentukan dari kebutuhan hidup dan tujuan keuangan masing-masing. Dana darurat, beli rumah, kendaraan, menikah, berlibur dan lain sebagainya. Tujuan keuangan akan menentukan tempat-tempat menabung ataupun berinvestasi.

3. Biaya hidup sehari-hari

Biaya ini berupa pengeluaran kita sehari-hari seperti makan, belanja sayur, transportasi, pulsa dan wifi, skincare dan pengeluaran lainnya.

4. Keinginan diri sendiri

Kita juga tidak lupa membagi sebagian pendapatkan untuk kita nikmati saat ini. Biaya keinginan sendiri tergantung perorangan. Biasanya digunakan untuk melakukan hobby seperti mencoba makanan di berbagai tempat, berlibur, bercocok tanam dan membeli perlengkapan hobby. Pengalaman saya dalam melakukan budgeting, paling banyak melenceng di bagian keinginan diri dan biaya hidup sehari-hari.

Dokumen pribadi diolah di Canva
Dokumen pribadi diolah di Canva

Persentase ini bersifat relatif. Ada yang persentasenya 10/20/50/20 atau ada pula yang 10/20/60/10. Namun semuanya tentu kembali ke diri masing-masing. Itu hanya gambaran saja. Porsinya bisa berbeda tergantung kondisi setiap orang. Hal menarik ialah jika keadaan keuangan buruk, maka bersiap-siaplah berhemat-hemat ria dan berani mengatakan tidak pada ajakan teman.

Tapi urusan tidak selesai sampai disitu saja. Setelah budgeting, saatnya menjalankan rencana sesuai dengan pos-pos pengeluaran.

Kira-kira setelah melakukan budgeting, kelompok yang paling besar apakah di kelompok yang besar pasak daripada tiang atau kelompok pelit, ya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun