Ketika saya baru menggunakan toko online pertama kali, ada rasa deg-degan dalam hati. Bagaimana jika pesanan saya tidak dikirim? Bagaimana kalau ternyata barangnya tidak bagus? Bagaimana jika dan bagaimana jika?Â
Saat memesan barang, membayar sebelum pesanan tiba di tangan, butuh menaruh kepercayaan kepada pihak lain. Tapi ternyata kekhawatiran saya tidak selalu terbukti.
Melalui aplikasi toko online kita bisa memantau perkembangan pesanan kita. Dari pesanan sudah diterima oleh penjual, mereka kirim hingga pesanan ada di depan mata.
Jika sesuai yang kita harapkan, hati ini baru tenang. Jika tidak sesuai, tinggal berikan ulasan melalui bintang dan seuntai kalimat, plus rasa kecewa dalam diri.Â
Jika sangat tidak sesuai, tinggal kembalikan barang lalu uang kembali. Tetapi jika harus mengembalikan barang. Hadeuh… Itu sangat repot sekali. Tak seorang pun menginginkannya, bukan!
Pernah sekali saya memesan baju dari e-commerce. Ternyata barang yang saya peroleh sangat berbeda jauh. Saya pun harus ke pengiriman untuk mengembalikan produk. Tentu mengeluarkan biaya pengiriman dan waktu lagi.
Sejak saat itu saya tidak melirik toko itu lagi. Saya meninggalkan review berupa bintang sedikit dan foto produk yang menjelaskan bahwa produk tidak sesuai pesanan saya. Uang saya kembali. Lalu meninggalkan toko itu selama-lamanya dan beralih ke toko lain yang ternyata ada banyak toko serupa.
Ah, ada banyaklah kisah-kisah tentang toko online yang bisa kita dengar. Ada yang lucu pula membuat hati pilu (yang ini lebay).
Namun, bagaimana kalau kita berbicara dari pihak toko online?
Pemilik toko online, apa kabar produk saya?
Bagaimana mereka berjuang memulai usaha berjualan di toko online. Butuh kegigihan, kerja keras, ketekunan dan kesabaran saat merintis toko online. Begitu juga butuh waktu untuk mendapat kepercayaan dari konsumen.
Beberapa orang mungkin sangat mudah mendapat perhatian dari konsumen tetapi bagi beberapa toko online, usaha itu tentu tidak selalu mudah. Ada usaha keras sebelumnya hingga sebuah toko online bisa mendapat rating tinggi dan penjualan banyak.
Itu semua tergantung jenis produk yang dijual, promosi, kebutuhan masyarakat dan tak lupa pelayanan pemilik toko online tersebut terhadap customer-nya.
Singkat cerita, akhirnya mereka mendapat perhatian dari konsumen pun menyusul kepercayaan dari mereka. Hari kian hari produk mereka sudah banyak terjual. Toko mereka pun sudah mendapat berbagai penilaian dari pembeli. Baik itu bintang dengan jumlah sedikit hingga bintang lima. Ikutan lega karena pembeli menyempatkan waktu mengulas produk mereka sehingga rating tokonya terbilang cukup bagus.
Menyaksikan pengalaman mereka, sebagai seorang pengguna toko online, pandangan saya tentang toko online banyak berubah.
Ternyata, barang pesanan saya hingga tiba ke alamat saya membutuhkan beberapa tahap. Jauh melebihi saat saya memesan barang.
Sebagai pengguna e-comerce, saya tinggal berselancar di dunia maya menggunakan jari mencari produk yang ingin saya beli. Setelah baca deskripsi, produk cocok di hati dan sesuai budget, saya tinggal memesannya. Tinggal tunggu beberapa hari, barang pesanan saya sudah sampai di depan mata. Begitu mudahnya bukan menemukan keperluan di e-commerce?
Bermodalkan ujung jari saya bisa berbelanja, di mana pun dan kapan pun sejauh kuota dan sinyal masih ada. Klik, baca deskripsi, lalu pesan.
Proses pengiriman pesanan saya ternyata tidak secepat itu, Sis. Ada beberapa proses yang harus dipersiapkan oleh penjual.Â
Mari sedikit saya jelaskan dari contoh toko online yang menjual produk dari percetakan seperti spanduk/ banner, stiker, kartu nama, kartu ucapan, dan kalender.Â
Tahap itu bermula dari notifikasi ketika pesanan dari konsumen datang.
Tahap menerima pesanan dari pembeli, penjual akan menerima pesanan dan mencetak sesuai pesanan. Waktu yang dibutuhkan akan semakin lama jika barang yang saya menggunakan desain saya sendiri. Artinya, tidak menurut desain yang ada di etalasi toko tersebut.
Tahap pengemasan, usai mencetak produk, penjual akan mengemasnya. Ingat, setelah desain oke, cetak hingga mengemas tentu membutuhkan waktu.
Tahap pengiriman ke kurir, penjual harus berangkat ke pengiriman sesuai kurir yang dipilih oleh konsumen. Di sini, ada jarak yang harus ditempuh dari tempat percetakan menuju kurir yang dipilih oleh konsumen. Kecuali jika pembeli memesan melalui pengiriman same day maka akan dikirimkan secara langsung.
Namun jika melalui kurir, maka pengiriman akan lebih lama. Hal ini akan membutuhkan waktu. Ada banyak barang yang diterima oleh pihak kurir dari berbagai pihak yang akan dikirimkan ke berbagai tujuan. Kurir kemudian akan mengirimkan pesanan ke alamat tujuan pembeli.
Jika berada di satu wilayah seperti Jabodetabek, maka pengiriman akan lebih cepat. Berbeda jika saya memesan dari pulau berbeda. Maka waktu pengiriman akan semakin lama. Menariknya, proses pengiriman ini bisa kita pantau pada akun di mana kita memesan barang.
Sepanjang proses tersebut, tidak dapat dipungkiri, human error bisa saja terjadi. Human error ini misalnya ukuran yang kita peroleh tidak sesuai permintaan kita atau barang yang kita pesan sangat berbeda, kemasan produk lecek, barang yang kita terima pecah.
Human error akan selalu ada dan tak seorang pun mengharapkannya. Setiap pemilik toko tentu mengharapkan usahanya berlanjut hingga jangka panjang. Karenanya, pemilik toko online selalu berusaha meningkatkan performa mereka. Dan performa itu dapat diukur melalui jumlah penjualan dan kata pembeli. Jumlah penjualan dan kata pembeli ini tertera pada halaman pemilik toko online tersebut.
Jika pembeli memberi nilai rendah, maka rating pemilik toko online akan menurun. Rating yang buruk dari pembeli akan terbaca oleh calon pembeli lainnya. Hal ini bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan calon pembeli terhadap toko online tersebut hingga bisa menurunkan jumlah penjualan.
Begitulah hubungan antara pemilik toko online dan pembeli. Hubungan simbiosismutualisme terdapat di sana. Maka, ketika barang yang tiba tidak sesuai dengan pesanan alias sangat berbeda, itu bisa jadi human error.
Bagaimana kalau nyatanya menerima barang tidak sesuai harapan? Solusinya ialah memberikan ulasan kepada toko online tersebut. Penilaian dari pembeli akan sangat mempengaruhi performa toko online tersebut.Â
Itulah kenapa penilaian jujur dari pembeli sangat berguna bagi pemilik toko online dan calon pembeli lainnya. Kalau tidak, mengembalikan produk tersebut.Â
Sediki Tips untuk pembeli:
1. Sebelum pesan, biasakanlah membaca deskripsi produk dengan lengkap
Toko yang baik akan memberikan penjelasan lengkap bagi produknya. Siapapun penjual pasti menginginkan produk mereka laris. Penjual yang baik akan berusaha memudahkan pembeli. Mereka sedapat mungkin akan memberikan penjelasan lengkap tentang produk yang mereka jual.
Jika produk tidak sesuai pesanan maka itu bukan kesalahan pembeli tetapi kesalahan pemilik toko online. Kesalahan tersebut dapat dimasukkan pada ulasan.
2. Kenali toko tempat kamu membeli kebutuhanmu
Jika toko yang kamu tuju masih sedikit penjualan, jangan langsung buru-buru meninggalkan toko tersebut dengan asumsi pelayanan toko tersebut buruk. Bisa jadi toko tersebut baru buka, maka pesananmu akan menolong mereka menaikkan rating toko tersebut. Namun jika kamu ragu, bandingkan dengan toko lain yang serupa.
3. Bacalah ulasan produk yang ingin kamu beli terlebih dahulu
Ulasan dari pembeli yang lain adalah gambaran kualitas pelayanan dari pemilik toko online. Jika ulasan toko tersebut rata-rata jelek, carilah toko lain dengan produk serupa.
4. Tidak ada hubungan kualitas produk dengan si abang kurir yang menghantarkan
Kecuali pesananmu terbuka, lecek, basah atau rusak. Keadaan seperti ini kemungkinan besar terjadi dalam proses pengiriman. Ulasan tersebut dapat kamu masukkan ke ulasan produk agar pemilik toko online dapat menyampaikan langsung ke pihak kurir.Â
Toko online biasanya menyediakan beberapa pilihan kurir pesananmu. Pembelian selanjutnya, kamu bisa memikirkan ulang tentang menggunakan kurir yang sama.
5. Selalu berikan review setelah barang kamu terima
Satu penilaian dan ulasan sangat berharga bagi pemilik toko online. Jika memang kamu puas dengan barang yang kamu terima. Sempatkanlah waktu menilainya.
Jika produk tidak sesuai, bantulah pemilik toko online meningkatkan pelayanan mereka melalui ulasan jujur. Sertakan juga bintang, foto dan atau video produk. Ulasan itu juga akan membantu calon pembeli lain mendapatkan informasi).
Jika produk sangat tidak sesuai, misalnya beda ukuran dan bentuk berbeda sekali dengan produkmu. Maka, kembalikan ke pemilik tokonya dengan alasan yang jelas dan akurat.Â
Percayalah, ulasan berupa bintang, foto produk itu sangat berguna dan menjadi tolok ukur bagi pemilik toko. Ulasanmu akan tampil di platform pemilik toko online tersebut.
Demikian tips belanja online, satu pembeli adalah berkah bagi pemilik toko online. Semoga barang pesananmu sesuai harapan.
Selamat berbelanja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H