Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanaman Kopi sebagai Objek Pemberdayaan Masyarakat di Sipolha

18 Desember 2019   19:58 Diperbarui: 18 Desember 2019   21:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-Mengunjungi salah satu lahan tanaman kopi masyarakat yang bertujuan untuk melihat sejauh mana anggota kelompok binaan menerapkan teknik bertani kopi di lahan masing-masing.

"Kalau kita ini melakukan pemangkasan, sebaiknya ibu-ibu tidak usah diikutkan. Mereka itu terlalu perhitungan memangkas tunas-tunas. Karena kelihatan bagus, dibiarkan saja begitu tumbuh. Padahal ini seharusnya dipangkas." Logat khas batak PPL menjelaskan sambil mematahkan tunas-tunas yang kelihatan bagus belum dipangkas itu.

Dokpri-pemangkasan tunas-tunas.
Dokpri-pemangkasan tunas-tunas.
Yayasan CFK selama dua tahun terakhir terlibat menguatkan para petani kopi di Kelurahan Sipolha. Salah satu kegiatan yang dilakukan mengadakan Sekolah Lapang tani. Letak geografis Sipolha dengan iklim dan udara tenang memang menjadikan Sipolha cocok menjadi lahan pertanian kopi.

Tentu saja, ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan rasa kopi. Tapi yang jelas, Sipolha disebut-sebut sebagai tempat yang cocok untuk pertanian kopi. Jika masyarakat serius saja mengerjakannya, kopi diyakini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kelak. Selain bertani kopi, rata-rata masyarakat bergantung pada hasil pertanian bawang, padi sawah, kemiri dan hasil tangkapan ikan.

Belajar bersama orang dewasa, fasilitator dipaksa harus kreatif

Dok. CFK-diskusi dalam kelompok masing-masing mengenai visi misi kelompok
Dok. CFK-diskusi dalam kelompok masing-masing mengenai visi misi kelompok

Saat ini terdapat dua kelompok yang perlu dikuatkan dalam pengorganisasian. Sebagai kelompok, setiap pengurus dan anggota diharapkan mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan demikian, setiap anggota melakukan perannya sehingga kelompok pun bisa lebih maju.

Hari kedua, aktivitas kami lebih banyak di kantor CFK, mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengorganisasian yang akan dilakukan di dua kelompok tani di dua lingkungan Kelurahan Sipolha. 

Yayasan CFK sebagai fasilitator dalam memberdayakan masyarakat, melihat ragamnya latar belakang di sebuah komunitas masyarakat dan berhadapan dengan kelompok yang berasal dari orang dewasa, fasilitator dipaksa menyampaikan materi dengan kreatif dan menarik.

Sebagai kelompok orang dewasa yang tinggal di desa---yang tentu lebih banyak pengalaman, kegiatan dilakukan secara andragogi.Hari Ketiga dan ke empat, anggota kelompok tani yang sudah mengikuti pembinaan dikuatkan dalam pengorganisasian kelompok.

Hari Ketiga-Fasilitator menyampaikan materi di salah satu dusun Kelurahan Sipolha
Hari Ketiga-Fasilitator menyampaikan materi di salah satu dusun Kelurahan Sipolha
Maka, dua hari pelatihan yang menarik sekaligus melelahkan---karena harus berupaya menggugah masyarakat tentang kelompok mereka dan membangunkan kembali pengetahuan mereka, berjalan dengan sangat baik. Kegiatan berlangsung dengan aktivitas dan diskusi.

Hari ke empat-fasilitator menyampaikan materi di salah satu dusun Kelurahan Sipolha.
Hari ke empat-fasilitator menyampaikan materi di salah satu dusun Kelurahan Sipolha.
Sejauh Mana Petani Perlu Diberdayakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun