Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Proteksi Keluarga Akan Bahaya Arus Listrik Itu Wajib!

2 Desember 2017   10:38 Diperbarui: 2 Desember 2017   11:16 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setibanya saya disana, saya bertemu beberapa kompasianer beserta panitia yang sudah terlebih dahulu hadir. Ada pula mba Maria Anneke, presenter Kompas TV. Perempuan dengan ciri khas rambut pendek. Gak usah saya ceritakan, Kompasianer yang sering ikutan acara Kompasiana rata-rata sudah pada kenal, membuat rundown acara mengalir begitu saja.

Tanya saya mengenai listrik, pelajaran elektronik menurut saya masuk kategori rumit. Seakan mengetahui kondisi ini, acara dikemas semenarik mungkin. Sebelum mendengar penjelasan pemateri, kita terlebih dahulu simulasi menjawab lima pertanyaan seputar listrik melalui aplikasi games Khoot.

Barulah Mba Maria memperkenalkan Bapak Francko Nasarino Nainggolan,Product Marketing Schneider Electric Indonesia. Pria yang mengaku dirinya seorang blogger ini lancar jaya jelasin tentang listrik dan inovasi terbaru Sheneider Electric. Tampaknya memang sudah kenal dekat dengan listrik.

Beliau menyampaikan bahwa "73% kebakaran di Jakarta di sebabkan oleh arus listrik. Dari 1139 kasus kebakaran di Jakarta tahun 2016, 836 disebabkan oleh arus listrik."Kasus yang mesti kita beri perhatian khusus. Mengingat juga listrik memang sudah salah satu kebutuhan utama kita, apalagi di wilayah perkotaan.

"Kita tidak boleh abai terhadap bahaya yang tidak terlihat, terutama pada instalansi di atas plafon  rumah, setiap kabel harus dipasang menggunakan rol isolator, menggunakan lasdop dan harus dipasangan secara rapi. Pemasangan kabel seperti ini contoh yang baik." tunjuknya pada kabel berpelindung pada dinding dan bagian atas di dalam kafe.

Apa yang saya tangkap dari penjelasan bapak Roni ialah penyebab kebakaran oleh listrik ditimbulkan karena kurangnya keseriusan masyarakat menghadapi listrik. Kabel tidak terlindungi dengan baik dan buruknya instalasi listrik rumah. Misalnya kabel-kabel listrik sekaligus sebagai jemuran. Ada yang memasang stop kontak tidak benar pada posisinya dan kurang memperhatikan peralatan yang mulai habis umur. Hal-hal ini bisa menyebabkan kebocoran arus dan kebakaran. Penyebab lain tak terduga karena ulah tikus yang gemar sekali menggigit segala sesuatu termasuk kabel.

Sementara menurut Undang-undang yang berlaku pada Nomor 30 Pasal 29 tahun 2009, konsumen wajib melaksanakan pengamanan terhadap bahaya akibat pemanfaatan tenaga listrik. Mau salahkan siapa jika terjadi bahaya kena listrik dan kebakaran karena listrik itu sendiri?

Dari Weekend Sampai Pengetahuan Dunia Listrik

Dua hal penting yang saya bawa pulang. Satu, kasus teman saya tersengat listrik waktu itu disebut dengan kebocoran arus listrik ke bumi. Kondisi dimana arus mengalir dari kabel melalui tubuhnya mengalir ke tanah secara terus-menerus. Maka sekuat apapun dia menarik tangannya dari kabel itu dia tidak bisa lepas sampai sumber arus dimatikan. 

Mengapa teman saya ini sampai berteriak begitu kuat sementara ketika saya kena setrum tidak seperti itu? Hal ini disebabkan rentang arus yang bocor berbeda. Akibat arus kebocoran pada 0.5 mA menyebabkan getaran kejut kesemutan, pada 10 mA gangguan sistem pernafasan, pada 30 mA-50 mA kontraksi pada jantung, pada 80 mA denyut jantung terganggu, dan rentang 1 A jantung akan berhenti. 

Dua, protes saya waktu melihat teman tersengat listrik terjawab, "Bisakah kisah kena sengat tidak ada lagi setelah ini?" Iya, proteksi diri dari kena arus dan kebakaran bisa dilakukan menggunakan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) dan RCBO slim domae.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun