Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jelajah Tiga Museum, Kekayaan Bangsa dan Semangat Nasionalisme Pendahulu

18 Agustus 2017   18:07 Diperbarui: 19 Agustus 2017   07:23 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita sedang menunggu bus tingkat pariwisata I Dokumentasi pribadi

Ruang perumusan, naskah proklamasi dirumuskan pada dini hari pukul 03.00 WIB. Tampak seperti ruang makan.

Ruang pengetikan, dimana Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi atas permintaan Ir. Soekarno.

Ruang pengesahan, tempat naskah proklamasi ditandatangai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta disaksikan sekitar 40-50 orang.

Menurut cerita, sebelum merumuskan naskah proklamasi, mereka terlebih dahulu makan nasi goreng buatan Asisten Maeda, orang Jepang. Makanan khas nusantara yang lezat dan mudah penyajiannya.

Pada hari kami berkunjung, ada kelompok berseragam hijau dan abu-abu sedang mengikuti latihan. berasal dari berbagai organisasi seperti Ambarawa, Empat Lima dari berbagai kota. Tepat sehari sebelum perayaan kemerdekaan nasional akan mengikuti napak tilas ke Tugu Proklamasi.

Sayangnya, pada saat mereka kembali menggelar latihan, kami akan berpindah ke Museum Gajah.

Bapak Sayuti Melik sedang mengetik naskah proklamasi I Dokumentasi pribadi
Bapak Sayuti Melik sedang mengetik naskah proklamasi I Dokumentasi pribadi
Museum Gajah

Masih bersemangat menjelajah, kami sudah tiba di Museum Gajah. Kerap juga disebut dengan Museum Nasional. Museum berlantai empat berisi tentang warisan budaya bangsa dan ada aneka ragam.

Ada empat lantai dengan tema berbeda, manusia dan lingkungan; Ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi; organisasi sosial dan pola pemukiman; khasanah emas dan keramik. Tinggal pilih berminat kemana. Tetapi kami peserta Clickompasiana begitu antusias mengunjungi semuanya.

Nah, di museum ini selain menemukan koleksi sejarah dan peradabannya ada juga beragam koleksi budaya, dan kehidupan sosial. Pada lantai empat misalnya banyak kekayaan bangsa berkilauan dan kuning-kuning (logam mulia, berlian, permata). Lumayanlah memuaskan mata :D

Saya bertemu Pak Rohmi, ahli membatik. Beberapa kain baik yang sudah selesai dicanting dipajang. Terkesan akan keuletannya sedang membatik sempat berbincang dengan beliau. Beliau mengajar mencanting di museum bagi pengunjung yang tertarik. Boleh dicoba, nih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun