- Allah-lah yang membuat kita hidup.
Jika demikian, pertanyaan pertama "Lalu di manakah Allah?"Â sudah sangat pantas untuk kita ganti dengan pertanyaan: "Sudahkah kita bersyukur pada Allah setiap saat?"
Standar Allah dari awal sampai kini adalah Kasih. Dia habis-habisan mengasihi manusia. Padahal Manusia ada pada urutan ke-2 dari ciptaan-Nya:
Allah sebagai pencipta
Malaikat
Manusia
Hewan/Tumbuhan
Tetapi, Allah menganggap Manusia itu seperti istri-Nya. Mempelai-Nya.
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. (Yesaya 54: 5-6)
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu. (Yesaya 62:5)
Terlebih, karena Kasih-Nya akan manusia di dunia ini, maka Allah mengutus Kristus Yesus ke dalam dunia ini, supaya manusia beroleh hidup yang kekal.