Mohon tunggu...
Enji
Enji Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Mahasiswa universitas gunadarma dan pimpinan umum pers mahasisa gunadarma @sayhicomm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cyberchondria, Kepanikan Lain di Balik Corona

1 April 2020   16:54 Diperbarui: 2 April 2020   18:51 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Nyatanya, orang yg mengidap Cyberchondria tidaklah buruk. Hanya saja kecemasan yang diakibatkan oleh hasil temuan di internet membuat anda mereasa cemas dan dibayangi ke khawatiran berlebihan.

Sindrom inilah yang saat ini banyak di rasakan orang-orang ketika virus Corona sudah menyebar dengan begitu cepat. Ketika merasakan suatu gejala, orang akan cenderung panik karna melihat gejala yang ada pada internet dan sosial media mereka.

Lantas apakah sindrom ini begitu meresahkan hingga dapat berakibat buruk? Ya, apabila ketika merasakan gejala sakit tanpa vonis yang tepat, orang tersebut panik dan melakukan pengobatan yang tidak tepat. 

Yang seharusnya dilakukan adalah tetap tenang dan konsultasikan penyakit yang di rasakan dengan dokter agar tidak terjadi keliru dalam memvonis suatu penyakit.

Apalagi, virus corona yang tersebar begitu cepat dapat meresahkan banyak orang. Banyak pula informasi salah yang bersebaran, hal ini dapat memperburuk keadaan orang-orang dengan sindrom cyberchondria ini, karena bisa saja orang tersebut berorientasi pada informasi yang salah. 

Seperti pernah terjadi bahwa virus corona dapat di sembuhkan dengan menggunakan bawang putih. Apa yang terjadi apabila orang dengan kecemasan tinggi melakukan hal tersebut? Tentu berbahaya.

Dengan begitu Apabila  merasakan gejala tertentu jangan langsung vonis diri anda bahwa telah di serang virus corona. Berusaha tetap tenang, lakukan karantina sendiri, apabila gejala tetap ada selama beberapa hari, perikasakan diri anda ke rumah sakit rujukan pemerintah terdekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun