Mohon tunggu...
enisar 1708
enisar 1708 Mohon Tunggu... Aktris - seorang mahasiswa komunikasi penyiaran islam

terus bekarya demi menggapai cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ayah

8 Januari 2020   21:29 Diperbarui: 8 Januari 2020   21:38 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia...

bukan seorang yang memakai baju seragam dinas rapi setiap paginya

Dia...

bukan seorang yang memegang pulpen dan mengoperasikan komputer di setiap waktunya

Dia...

bukan orang yang memegang stir mobil mercedes dan toyota

Dia...

tidak menduduki kursi jabatan yang full Ac setiap hari

Dia....

bukan orang yang yang memakai sepatu dari kulit buaya yang mengkilap dengan smiir

Dia...

bukan orang yang menyantap sarapan dan makanan lezat setiap hari

Dia...

tidak memakai parfum hugo boss di badannya.

Tapi....

Dia,hanya seorang yang memakai baju biasa berselimutkan debu dan kotoran.

setiap hari di tangannya hanya ada sebuah cangkul

Dia hanya bisa mengayuh sepeda butut ke setiap pelosok jalan.

setiap hari dia hanya bisa duduk santai di pematang sawah sambil di temani suasana full panasnya terik matahari

terkadang hujan badai petir tidak ia hiraukan 

jemari kakinya hanya beralaskan sandal jepit usang yang sudah pudar warnanya

santapan paginya hanya sesuap nasi yang di temani dengan sepiring ubi rebus dan secangkir kopi

dan badannya yang dulu kekar berotot sekarang itam kurus dan penuh kerutan di wajah nya

cucuran keringat yang selalu membasahi badanya

itulah...pahlawanku.

seorang malaikat yang tidak bersayap yang setiap hari bekerja keras tampa mengenal lelah untuk menghidupi keluarganya

terkadang hujan badai dan teriknya matahari tidak berarti baginya karena kelurga yang selalu ia fikirkan.

love you AYAH...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun