Pemilihan OSIS memang telah berakhir. Namun bagi sang ketua terpilih ini adalah awal baktinya bagi Fikal sebagai Ketua OSIS. Pak Ilham sudah mengingatkan untuk segera mengadakan rapat dengan seluruh pengurus OSIS.
"Fikal, kapan kita adakan diskusi dengan seluruh pengurus inti OSIS?" tanya Firda. Sebagai sekretaris dia harus mengingatkan ketua.
"Rapat to?"
"Iya, rapat untuk mendiskusikan program-program yang akan kita susun satu tahun ke depan."
"Bagaimana kalau kita susun sendiri saja Fir?"
"Ya tidak bisa dong Kal, ini organisasi, harus tetap mengadakan pertemuan untuk bertukar pikiran dalam membahas suatu masalah, karena tujuan diskusi itu kan untuk mencari kesepakatan bersama, lha kalau kita buat berdua namanya kan mencari kesekapatan berdua."
"Oh iya ya, kalau berdua nanti yang muncul kesepakatan pernikahan  ya Fir." Ledek Fikal dengan mengedipkan sebelah matanya yang sipit.
"Becandanya jangan keterlaluan gitu ah, ntar kalau ada yang dengar bisa viral lo."
"Viral dengan cewek cerdas gak papa kan Fir." Ada semburat merah di pipi Firda mendengar pujian Fikal.
"Oh iya Fir, kamu tadi jelasin tentang manfaat diskusi, menurut kamu apa bedanya dengan teks diskusi?"
"Teks diskusi itu sebuah teks, karangan yang berisi tentang wacana yang membahas suatu permasalahan, membahasa suatu isu persoalan yang di dalamnya terdapat dua argumen atau alasan yang dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat. Argumen tersebut adalah argumen pro (mendukung) dan argumen kontra (menentang)."