Mohon tunggu...
Eni Farida
Eni Farida Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Kata

Kata adalah rasa, kata adalah nuansa, tapi tak ada kata putus asa, selalu belajar dan mencoba, semua pasti bisa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen| Salikah, di Ambang Dilema

31 Januari 2019   08:05 Diperbarui: 31 Januari 2019   15:34 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah sudahlah...jangan begitu", Salikah berusaha menekan dadanya dan membalas chat Amir. "Sungguh ! kamu tak punya hati, tak punya perasaan. Amir, sebaiknya kita sudahi saja semuanya, aku tak mau jadi perusak rumahtanngamu, aku tak mau menyakiti siapapun, aku tak mau....", Salikah seakan tak memberi kesempatan Amir untuk menjelaskan. Ia tutup Hp nya, ia blokir nomor Amir, ia hapus nomor dari phonebook nya. Salikah ingin mengubur semuanya, tentang perasaannya, kerinduannya, rasa cinta yang mulai menggelitik sudut hatinya. Ia hanya tak ingin ada yang tersakiti.

Derai airmatanya deras mengalir membasahi pipi, seakan tak rela namun ia harus memilih jalan ini.  "Ya Allah...kuatkan aku", bisik hatinya. 

Biarlah ini akan tetap jadi cerita indah yang pernah mewarnai  sisa hidupnya dan akan ia kubur untuk selama-lamanya. 

By Eni Farida, Malang 31.01.19 ~ di pagi ditemani rintik hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun