Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Padat Saben

23 September 2019   18:35 Diperbarui: 23 September 2019   18:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari celah pintu kamar ibu yang tak tertutup sempurna, kudengar suara isak yang samar. Seperti orang batuk yang disembunyikan dalam bekapan tangan.

Ibu menangis. Lagi.

Rasanya ingin sekali melangkahkan kaki ini menjauh, tapi hati ini tak tega. Pelan, kudorong pintu membuka lebih lebar.

Ibu menoleh, wajahnya basah oleh sisa air mata yang belum selesai diusapnya. Ujung selendang tergantung di jemari tangannya.

"Le, ada apa?"

"Harusnya aku yang bertanya, Bu. Ada apa?"

Dada ibu terlihat naik turun, seolah ada beban berat yang menimpa.

"Ayah, berulah lagi?"

Pelan, kepala itu mengangguk. Membenarkan dugaanku selama ini.

"Dulu, ibu mengabaikan pesan eyang kakungmu, Le. Pria yang pernah selingkuh, akan tergoda untuk mengulanginya lagi. Bahkan berulang. Padat saben mesthi ngono ...."

"Kenapa ... Ibu masih bertahan?" Susah payah kuajukan pertanyaan itu, meskipun aku tahu itu akan menyakiti hati ibu.

"Ibu harus konsekuen dengan pilihan ibu. Bagaimanapun, ayah adalah lelaki yang ibu cintai walaupun eyang kakung tidak setuju."

"Apa tidak sebaiknya Ibu tinggalkan saja? Makin hari, Ibu makin tersiksa."
Gemas rasanya, melihat ibu masih saja kukuh mendampingi.

Ibu tersenyum. Sesekali mengusap air mata yang masih berlelehan di pipinya.

"Selama Ibu masih kuat menahan, Ibu akan menerima ini sebagai takdir."
Ia mengelus rambutku penuh sayang.

"Nanti, engkau akan tahu alasannya, kenapa ibu memilih seperti ini, Le."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun