Ia tak ingat lagi berapa lama mobil itu melaju. Yang dirasakannya kini, ia terbaring di tempat tidur berroda yang didorong agak tergesa menyusuri lorong.
Bau khas rumah sakit menyapu lubang hidungnya. Nayla membuka matanya perlahan saat didengarnya gesekan ring tirai yang ditarik.
"Bu Nayla Kumala.....," tepukan ringan di pipinya membuatnya menoleh. Seorang dokter muda tersenyum manis padanya.
Laki-laki itu cekatan memasang bebat di lengannya, mengukur tekanan darahnya. Lalu dengan sigap menempelkan stetoskop itu di beberapa bagian dadanya. Nayla menghirup aroma sabun mandi yang menguar dari tubuh tegap itu.
"Tunggu sebentar ya Bu. Saya tuliskan resep dulu." dokter muda itu berlalu dari ruangan.
~~bersambung~~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI