Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Yaa.....Mama... Mati Lagi

26 Februari 2014   00:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Yaaaa ..... udah nyalaaaa .....," teriakan Hilmy menyadarkanku yang masih terpesona.

"Jangan berteriak gitu Hilmy," tegur Lydia. "Alhamdulillah .....," sambungnya lagi.

"Alhamdulillah .....," Hilmy menirukan mamanya.

"Naah, sekaraaanngg .......," Lydia sengaja menggantung kalimatnya.

"Cuci kakiiiiii .....," sambung anak-anak hampir berbareng. Mereka segera menghambur ke kamar mandi. Celoteh mereka yang berebutan pasta gigi dan gayung air terdengar hingga ke ruang keluarga. Aku tersenyum, sementara Lydia bergegas menenangkan mereka.

~**~

Riuh rendah celoteh anak-anak sudah tak terdengar lagi. Kutengok ke kamar masing-masing, mereka telah terlelap rupanya. Setelah mencium pipinya satu-satu, aku menutupkan pintu kamar perlahan.
Lydia tengah meletakkan secangkir kopi putih kesukaanku. Sejurus kemudian tangannya cekatan membereskan buku bacaan, koran dan majalah yang berserakan di ruang keluarga.
"Maa ... yuukk...," ajakku halus. Lydia tersenyum lalu mengangguk. Dihabiskannya susu coklat hangat kesukaannya, lalu segera beranjak menuju ke kamar tidur kami.

Kuperiksa pintu dan jendela, memastikan semuanya telah terkunci dengan sempurna.
Sambil melangkah ke kamar, kurasakan debaran di jantungku makin tak beraturan. Tubuhku terasa menghangat, darahku naik hingga ke ubun-ubun. Sesuatu di tubuhku menuntut untuk dipuaskan.

Kamar sudah gelap, dan Lydia berbaring manis di tempat tidur. Kukecup ujung hidungnya yang bangir, lalu kupeluk tubuhnya penuh sayang. Aroma tubuhnya yang wangi semakin menambah 'rasa' dalam dada ini.

~**~


Tiba-tiba ...... Peet. Lampu kembali padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun