Bunda berharap, sekembalinya bunda ke DeaR lagi, suasana desa sudah kembali ayem, tenteram dan sejuk lagi. Mudah-mudahan kepergian bunda ini memberi angin segar untuk seluruh warga desa.
Bunda mencintai Desa Rangkat, lebih dari yang kalian tahu. Hati bunda sudah tertambat di sini, sulit sekali untuk pindah ke lain hati.
Bunda sayang kalian, rukunlah selalu sepeninggal bunda yaa....
Salam.
Bundamu."
~*******~
Tangisan Zaa makin keras. Apalagi setelah ia menemukan ponsel di laci meja tulis. Sebuah sms tertulis manis di sana.
"mungil, kutunggu di pintu masuk bandara yaa.. love you..."
"Siapa pengirimnya Zaa?" Elhida melongokkan kepalanya ke layar hape.
"Om Gust .....," jawab Zaa. Alisnya terangkat sebelah, meminta jawaban.