Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Ecr 5] Berita dari Lelaki Seberang: Aku Padamu

19 Desember 2014   17:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14189617081615576022

Berjalan mengendap-endap, Elhida melangkahkan kakinya menuju ke pintu samping rumah Bunda Enggar. Tangan kanannya memegang payung hitam sementara tangan kirinya menjinjing rantang susun yang masih hangat. Ia tengah merencanakan sesuatu, rupanya.

"Abi, mau kemana? Aku ikut ...." Zaa merajuk. Baru kali ini suaminya pergi tanpa memberitahukan lebih dulu kepadanya. Mukanya ditekuk-tekuk, bibirnya manyun. Elhida meleletkan lidahnya, meledek isterinya yang berdiri tegak di depan pintu.

Desa Rangkat masih tenggelam dalam selimut kabut. Hujan yang turun beberapa hari ini menyebabkan warganya lebih memilih untuk berdiam diri di dalam rumah. Kalau pun terpaksa pergi, lebih disebabkan oleh pekerjaan yang tidak bisa ditunda untuk esok.

Halaman rumah masih berantakan. Daun-daun yang luruh masih berserakan di beberapa sudut taman. Lampu bulat berwarna kuning cerah masih menyala.

"Tumben, bunda agak ceroboh pagi ini....," gumam Elhida. "Tak biasanya lampu taman dibiarkan menyala setelah subuh....," batinnya.

Ia menuju ke sisi pintu utama. Ditekannya tombol on-off yang menempel di dinding,  lampu taman pun padam.

~*******~

"Pintunya tak dikunci. Kemana bunda ya? Kok sepi?" gumam Elhida lagi. Dia berbalik arah. Setengah berlari ia berjalan menuju ke rumahnya.

"Zaa ......Zaa ...... siniiii.....," teriaknya panik. Napasnya tersengal-sengal.

"Abi....ada apa? Abi habis dari mana?"

Tanpa berkata-kata, Elhida menyeret isterinya menuju ke rumah sebelah. Mereka berdua memasuki rumah lewat pintu samping yang tadi dibuka Elhida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun