Tapi mohon maaf, sesuai kode etik saya tidak boleh menyampaikan kejadian apa yang menyebabkan klien mengalami trauma. Yang jelas, trauma itu menyebabkan konsep diri dan citra dirinya kurang maksimal, sehingga perilaku itu timbul dengan sendirinya.
Kejadian itulah menjadi akar masalah dan menyebabkan klien sangat mudah tertarik dengan benda-benda asing.
Alhamdulillah, usai terapi Jahrani merasa nyaman, sudah ada dorongan dari dirinya sendiri untuk tidak lagi mengonsumsi benda-benda aneh. Dia juga semakin semangat dan ingin segera sekolah lagi, dan bisa bekerja lagi.
Nonon Amalia, tim pendamping dari Dissos, Kukar, menyampaikan, setelah Jahrani sembuh, akan memfasilitasi Jahrani agar bisa ikut ujian Paket B dan Paket C. "Insyaallah untuk pendanaan, akan dibantu oleh pihak desa," sebutnya. Selain itu, Jahrani akan dibekali keterampilan yang sesuai minatnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H