Ternyata, klien mendarat pada usia 15 tahun. Â Ketika itu di sekolah, surat cinta yang sedianya mau dikirimkan ke seseorang malah ditemukan oleh orang lain. Surat itu kemudian dibaca keras-keras, di dalam kelas, sehingga semua orang mendengarnya.
Sontak saja, Peni merasa terkejut dan sangat marah. Segera memilih lari ke luar kelas, mengunci dirinya di toilet sekolah, dan meluapkan semua perasaannya. Kejadian di sekolah itulah yang kemudian dinetralisir dengan teknik khusus.
Tak lupa, terkait penemuan video mesum suaminya sendiri, Peni dibimbing untuk menghapus trauma dan mengaburkan semua emosi atas kejadian tersebut. Hasilnya mengaku lega dan plong.
Namun, demi masa depan anak-anaknya, Peni mengaku akan tetap memilih jalan berpisah. Tentu saja, di ranah ini, hipnoterapis tidak ikut campur atau melakukan intervensi atas keputusannya.
"Sudah saya maafkan semuanya, tapi saya akan memilih jalur hidup masing-masing demi masa depan," pungkasnya. (*) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H