[caption caption="Selama 11 tahun, siswi SMA ini tidak mau makan nasi. Akhirnya bisa menyentuh nasi setelah menjalani sesi hipnoterapi."][/caption]
HIPNOTERAPI belakangan ini semakin dilirik, bahkan menjadi pilihan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Perasaan sakit hati, trauma, luka batin yang mendalam, hingga emosi yang labil, sangat efektif diatasi menggunakan hipnoterapi.
Begitu pula dengan fobia atau perasaan takut secara berlebihan terhadap sesuatu, mudah diatasi dengan metode hipnoterapi. Bahkan, hipnoterapi bisa membantu mengatasi seseorang yang mengalami psikosomatis, alias sakit fisik yang disebabkan emosi.
“Faktanya memang tidak semua sakit fisik penyebabnya juga karena gangguan fisik. Tak sedikit juga sakit fisik yang ternyata penyebabnya adalah emosi atau psikis," sebut Endro S Efendi, hipnoterapis lulusan Adi W Gunawan Institute of Mind Technology Surabaya.
Pria yang juga pemegang lisensi trainer teknologi pikiran tersebut menceritakan pengalamannya. Dia pernah membantu klien yang punya keluhan sakit tulang belakang (low back pain) yang terjadi sejak 2002. “Klien ini sakit tulang belakang selama 13 tahun. Selama itu pula, klien itu harus menjalani fisioterapi dan minum obat.
Tapi, sakitnya selalu hilang-timbul. Setiap kali minum obat, rasa sakitnya berkurang bahkan sempat hilang. Akan tetapi, setelah efek obatnya habis, kambuh lagi," beber pria yang juga menjabat ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim itu.
Dengan teknik hipnoterapi, dia menerangkan, klien dibimbing untuk mengalami relaksasi pikiran yang dalam dan menyenangkan. Setelah klien masuk dalam kondisi profound somnambulism (kondisi kedalaman pikiran yang efektif untuk sesi terapi), Endro pun mencari akar masalah dari sakit yang dialami klien.
"Ternyata, pada 2002 itu ada kejadian klien ini berkelahi dengan adiknya. Klien kemudian ditendang adiknya dan mengenai punggungnya," kata pria yang aktif menulis artikel terkait teknologi pikiran di www.endrosefendi.com tersebut.
Dengan teknik khusus yang dikuasai, sakit pinggang itu seketika hilang. "Sampai saat ini sudah tidak pernah sakit lagi di bagian belakangnya. Klien ini saya bantu terapi Agustus 2015 lalu," ujarnya.
Kenapa harus relaksasi pikiran yang dalam dan menyenangkan? Endro menjelaskan, relaksasi pikiran yang tepat akan memudahkan subjek hipnoterapi berada pada kedalaman pikiran bawah sadar yang efektif untuk mengatasi masalah.
“Setelah subjek dalam kondisi kedalaman yang pas, berikutnya keahlian terapis akan diuji. Harus siap dengan teknik yang pas untuk melakukan rekonstruksi dan restrukturisasi,” sambungnya.
Endro kemudian menyampaikan, rasa takut yang berlebihan, juga terbukti ampuh diatasi menggunakan teknik hipnoterapi. Pernah ada orang tua yang meminta tolong agar anaknya yang takut nasi, diatasi. "Anak itu sejak usia enam tahun takut nasi. Setiap kali melihat nasi langsung merasa jijik dan menjauh. Jangankan untuk makan nasi, melihat nasi saja perasaan anaknya sudah tidak nyaman," katanya.
Orang tua tersebut hampir putus asa. Sebab, dia sudah berusaha mencari cara agar masalah ini bisa diatasi. Sudah dibawa ke beberapa dokter, minum berbagai macam obat, hingga berobat ke ‘orang pintar” di Jawa dan Sulawesi.
“Setelah saya bantu dengan teknik hipnoterapi, selama hampir dua jam, klien ini langsung mau mencicipi nasi. Padahal, sudah 11 tahun takut sama nasi,” bebernya. Ternyata, ada trauma yang mendalam dialami klien, sehingga rasa takutnya dengan nasi sangat mendalam.
Endro juga pernah diminta membantu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kaltim. Di sana dia mengatasi klien yang trauma setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pemulihan kondisi klien yang trauma, sangat penting agar seseorang itu bisa kembali aktivitasnya dengan perasaan aman dan nyaman.
Keefektifan teknik hipnoterapi, bahkan mulai dilirik para psikolog. Dia mencontohkan, rekannya sesama alumni kelas Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy (SECH) di Adi W Gunawan Institute, ada juga dari kalangan psikolog. “Rekan saya lulusan magister psikologi sekaligus dosen psikologi di Surabaya. Sekarang juga lebih banyak menggunakan teknik hipnoterapi, saat membantu klien mengatasi masalah,” bebernya.
Sebab, menurut dia, teknik hipnoterapi terbukti lebih tepat dan efektif dalam membantu mengatasi masalah klien. “Selama ini hanya dengan satu kali sesi terapi, masalah klien sudah bisa diatasi dengan tuntas," ujarnya.
Anak-anak korban bully di sekolah, kata Endro, juga kerap dibantu menggunakan teknik hipnoterapi. “Bahkan, anak saya sendiri juga pernah jadi korban bully temannya. Ya, untungnya saya bisa melakukan terapi, jadi langsung klir,” katanya.
Pasalnya, jika tidak diatasi, hal itu akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak pun menjadi kurang nyaman saat sekolah. Termasuk untuk urusan menurunkan berat badan alias diet, dia menuturkan, juga cukup efektif menggunakan metode hipnoterapi. Sebab, dengan hipnoterapi, akar masalah utama penyebab kegemukan klien bisa ditemukan sehingga mempermudah proses diet.
"Ibarat komputer, pikiran bawah sadar diinstal program diet terlebih dahulu, supaya diet berhasil. Kalau tidak, program diet tidak akan direspons pikiran bawah sadar," bebernya. Itulah yang menyebabkan banyak orang mengalami diet yoyo. Saat diet, berat badan turun tapi kemudian naik lebih besar.
Endro mengaku melakukan hipnoterapi pada dirinya untuk menurunkan berat badan. Terbukti, hanya dalam dua bulan, bobotnya menyusut 12 kilogram. Diakui pria berkacamata itu, tak sedikit masyarakat yang parno saat mendengar kata hipnoterapi. "Ini akibat dari banyaknya tayangan hipnotis di televisi yang kurang pas. Padahal, itu hanya untuk kepentingan hiburan semata," jujurnya.
Beruntung, saat ini Komisi Penyiaran Indonesia telah melarang tayangan hipnotis di televisi. “Itu menjadi tantangan tersendiri. Kami para hipnoterapis yang aktif melakukan praktik hipnoterapi, harus lebih banyak melakukan edukasi dan memberikan pemahaman yang tepat terkait hipnoterapi," pungkasnya. (eff/kri/k8)
Sumber: www.prokal.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H