Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hipnoterapi Semakin Dilirik. Efektif Tangani Fobia, Trauma hingga Psikosomatis

22 Januari 2016   12:59 Diperbarui: 22 Januari 2016   12:59 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Setelah subjek dalam kondisi kedalaman yang pas, berikutnya keahlian terapis akan diuji. Harus siap dengan teknik yang pas untuk melakukan rekonstruksi dan restrukturisasi,” sambungnya.

Endro kemudian menyampaikan, rasa takut yang berlebihan, juga terbukti ampuh diatasi menggunakan teknik hipnoterapi. Pernah ada orang tua yang meminta tolong agar anaknya yang takut nasi, diatasi. "Anak itu sejak usia enam tahun takut nasi. Setiap kali melihat nasi langsung merasa jijik dan menjauh. Jangankan untuk makan nasi, melihat nasi saja perasaan anaknya sudah tidak nyaman," katanya.

Orang tua tersebut hampir putus asa. Sebab, dia sudah berusaha mencari cara agar masalah ini bisa diatasi. Sudah dibawa ke beberapa dokter, minum berbagai macam obat, hingga berobat ke ‘orang pintar” di Jawa dan Sulawesi.

“Setelah saya bantu dengan teknik hipnoterapi, selama hampir dua jam, klien ini langsung mau mencicipi nasi. Padahal, sudah 11 tahun takut sama nasi,” bebernya. Ternyata, ada trauma yang mendalam dialami klien, sehingga rasa takutnya dengan nasi sangat mendalam.

Endro juga pernah diminta membantu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kaltim. Di sana dia mengatasi klien yang trauma setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pemulihan kondisi klien yang trauma, sangat penting agar seseorang itu bisa kembali aktivitasnya dengan perasaan aman dan nyaman.

Keefektifan teknik hipnoterapi, bahkan mulai dilirik para psikolog. Dia mencontohkan, rekannya sesama alumni kelas Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy (SECH) di Adi W Gunawan Institute, ada juga dari kalangan psikolog. “Rekan saya lulusan magister psikologi sekaligus dosen psikologi di Surabaya. Sekarang juga lebih banyak menggunakan teknik hipnoterapi, saat membantu klien mengatasi masalah,” bebernya.  

Sebab, menurut dia, teknik hipnoterapi terbukti lebih tepat dan efektif dalam membantu mengatasi masalah klien. “Selama ini hanya dengan satu kali sesi terapi, masalah klien sudah bisa diatasi dengan tuntas," ujarnya.

Anak-anak korban bully di sekolah, kata Endro, juga kerap dibantu menggunakan teknik hipnoterapi. “Bahkan, anak saya sendiri juga pernah jadi korban bully temannya. Ya, untungnya saya bisa melakukan terapi, jadi langsung klir,” katanya.

Pasalnya, jika tidak diatasi, hal itu akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak pun menjadi kurang nyaman saat sekolah. Termasuk untuk urusan menurunkan berat badan alias diet, dia menuturkan, juga cukup efektif menggunakan metode hipnoterapi. Sebab, dengan hipnoterapi, akar masalah utama penyebab kegemukan klien bisa ditemukan sehingga mempermudah proses diet.

"Ibarat komputer, pikiran bawah sadar diinstal program diet terlebih dahulu, supaya diet berhasil. Kalau tidak, program diet tidak akan direspons pikiran bawah sadar," bebernya. Itulah yang menyebabkan banyak orang mengalami diet yoyo. Saat diet, berat badan turun tapi kemudian naik lebih besar.

Endro mengaku melakukan hipnoterapi pada dirinya untuk menurunkan berat badan. Terbukti, hanya dalam dua bulan, bobotnya menyusut 12 kilogram. Diakui pria berkacamata itu, tak sedikit masyarakat yang parno saat mendengar kata hipnoterapi. "Ini akibat dari banyaknya tayangan hipnotis di televisi yang kurang pas. Padahal, itu hanya untuk kepentingan hiburan semata," jujurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun