mengukir sajak abadi dalam vena berwujud merah hati kian perih
seperih ketidakadilan yang Kau buat, itulah wujud tubuh ku tertakdirMu
malaikat-malaikatMu pun tertunduk menangis terkarenakanku,
mengapa Kau selalu diam?
sembunyi bagai hujan yang tak berair
lelah tubuh ini Tuhan!
lelah tubuh ini Tuhan!
lelah tubuh ini Tuhan!
***
dengarlah sebuah puisi terkarya karena takdirMu malam ini;
Poems In Peace For My Best Friendgugur ranting bagai belulang tubuh ku
bermuara diatas pusara terakhirmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!