Mohon tunggu...
endang triyana
endang triyana Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi

8 Maret 2024   13:38 Diperbarui: 8 Maret 2024   13:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada masa peningkatan masif teknologi saat ini apabila guru tidak mengembangkan kompetensinya, maka akan dengan mudah dapat digantikan oleh teknologi seperti artificial intelligence yang tenar belakangan ini. Oleh karena itu, guru perlu sekali mengembangkan kompetensinya agar tetap memberikan pelayanan profesional kepada seluruh siswa yang diampunya.

Program PPG ini diselenggarakan untuk mendukung peningkatan kompetensi guru sehingga dapat tercipta guru yang kompeten dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/layanan di sekolah masing-masing.

Program PPG Dalam Jabatan bertujuan menghasilkan guru sebagai pendidik profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Perdirjen, 2021)

Pada esai ini, penulis akan mengangkat salah satu layanan BK yang telah dilaksanakan selama masa pendidikan, karena penulis memandang PPL pada siklus 2 ini lebih maksimal dari kebermanfaatan. Layanan yang diangkat dalam best practice ini adalah layanan BK Konseling Individual menggunakan pendekatan Behavioristik dengan Teknik Self Manajement.

Salah satu jenis layanan bimbingan konseling adalah layanan konseling individu. Konseling individu atau konseling perorangan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno dan Erman Amti, 2004).

Wilis (2007) mendefinisikan konseling sebagai upaya bantuan yang diberikan oleh seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling memiliki beberapa makna. Konseling menekankan ide hubungan professional, pentingnya pengembangan potensi diri secara optimal dan penyesuaian diri. Selain itu, juga adanya penekanan pemecahan masalah melalui metode yang digunakan, yaitu wawancara.

Menurut Prayitno (2004) konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut) konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah proses bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli melalui wawancara konseling.

Dalam pelaksanaannya guru BK harus memiliki kompetensi dasar dalam melakukan konseling. Kerjasama antara konselor dengan siswa sangat diperlukan untuk mengadakan konseling yang sangat profesional. Untuk menarik dan menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu diperlukan penerapan KDK yang baik dan benar oleh konselor itu sendiri. Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006) mengatakan dalam berkomunikasi dengan siswa, konselor seharusnya menggunakan respon-respon yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling. Secara umum, respon-respon tersebut dapat dikelompokkan ke dalam berbagai keterampilan dasar komunikasi konseling, yaitu keterampilan attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, paraphrase, clarification, leading, structuring, reasurrance, silence, rejection, advice, konfrontasi, interpretasi, summary dan terminasi.Konseling pada dasarnya adalah sebagai hubungan membantu saecara profesional. Untuk memperoleh hasil yang maksimal suatu hubungan konseling diperlukan kondisi yang memungkinkan klien (siswa) dapat berkembang dan harus diciptakan konselor sepanjang hubungan konseling. Siswa akan merasa nyaman dan aman dengan adanya konselor.

  • TUJUAN
  • Tujuan dilakukan konseling individu ini adalah :

Konseli mampu mengevaluasi kebiasannya yang sering terlambat masuk sekolah 

Konseli dapat mengubah prilaku terlambat datang kesekolah 

Konseli mampu menciptakan pikiran positif dalam membentuk tingkah laku baru

  • MANFAAT
  • Bagi Siswa :
  • Menyadarkan konseli akan perilaku negatifnya
  • Membantu konseli dalam mengatasi permasalahannya
  • Membantu konseli untuk mencari solusi terbaik dari masalah yang sedang dihadapinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun