Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Kritik Terasa Seperti Keripik

21 Oktober 2021   00:26 Diperbarui: 21 Oktober 2021   20:01 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, sampaikan dalam kerahasiaan penuh. Kritik dihadapan banyak orang  malah bisa  menyinggung parasaan orang yang menerima kritik. Ia akan kehilangan muka di hadapan rekan kerja, teman-teman  satu kelas dan kelompok lainya.

Kedua, awali dengan pujian (kata-kata yang menyejukan hati). Pujian atau kata-kata yang lembut menunjukan sikap persahabatan yang tulus. Hal ini memberi pengertan bahwa kritik yang disampaikannya itu bukan untuk menyerang atau menjatuhkan harga diri, tetapi untuk membantunya.

Contoh, " Ton, kau melakukan pekerjaan yang bagus dan rajin sejak bergabung di perusahaan ini, kami sangat merhargai usahamu dalam hal ini. Namun kiranya akan lebih baik lagi jika ......"

Ketiga, kritik perbuatan, bukan orangnya. Seorang akan merasa senang dan tidak akan tersinggung ketika menerima kritik, karena yang dikritik bukan pribadinya tetapi perbuatannya. Istilah lain, jika anda ingin mengumpulkan madu, jangan tendang sarang lebahnya.

Keempat,  sediakan jawabannya. Tidak hanya pandai menyalahkan juga pandai menunjukan bagaimana cara melakukannya dengan baik dan benar. Sehingga penekanannya bukan pada kesalahan tetapi pada perbaikan.

Kelima, bicarakan kesalahan anda dahulu sebelum mengkritik orang lain. Membicarakan  kesalahan anda artinya mengakuinya, dan itu menunjukan kerendahan hati. Misalnya daripada mendesaknya agar berhenti merokok, lebih baik membicarakan terlebih dahulu, " dulu saya perokok berat, dan saat ini alhamdulillah, bisa berhenti"

Keenam, ajukan pertanyaan sebagai ganti perintah.  Sebaiknya  lebih banyak menggunakan pertanyaan, misalnya : "bagaiana menurut anda mengenai ini? Dari pada  kata perintah :"kerjakan ini, kerjakan itu"

Ketujuh, pujilah peningkatan sekecil apa pun, pujilah setiap perbaikan. Jadilah tulus dalam penerimaan dan murah hati dalam pujian. Demikian, salam sehat dan sukses selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun