Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Kritik Terasa Seperti Keripik

21 Oktober 2021   00:26 Diperbarui: 21 Oktober 2021   20:01 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam buku Quantum Learning, Bobbi deporter dan Mike Hernacki, pada tahun 1982, Jach Canfield, pakar kepercayaan diri, melaporkan hasil penelitiannya, terhadap 100 anak. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui berapa banyak komentar negatif dan komentar positif yang diterima seorang anak dalam sehari ? hasil penemuan Cofield bahwa setiap anak rata-rata menerima 460 komentar negatif, dan hanya 75 komentar positif yang bersifat mendukung.

Jadi komentar negatif enam kali lebih banyak dibanding komentar positif. Menurutnya, jika komentar  negatif ini lebih banyak diterima anak  secara terus menerus dampaknya siswa bisa mengalami kemandegan belajar, saat lulus sekolah kata  "belajar"  akan dianggapnya sebagai beban. Belajar yang seharusnya menyenangkan, menjadi kaku dan menegangkan. Anak tidak punya inspirasi dan merasa tidak berharga.

Menjaga lisan 

Kata-kata ternyata memiliki kekuatan untuk membangun, menguatkan dan memotivasi, sekaligus melemahkan bahkan menghancurkan. Ketika berkomunikasi dan beritntariksi dengan orang lain, di dalam keluarga, tempat kerja, di sekolah  atau di mana saja, kita bisa memilih mana yang akan kita pergunakan, kata-kata memberdayakan atau melemahkan?

Banyak orang yang menjadi lumpuh, hilang  semangatnya setelah menerima akumulasi kata-kata yang melemahkan, merendahkan dan menjatuhkan.

Di tempat kerja banyak orang yang mengalami masalah dengan atasannya karena perkataan yang melemahkan, menurunkan semangat dan mematikan kreativitas.

Keretakan juga terjadi pada  banyak keluarga hanya karena kata-kata yang sering diuacapkan. Orang tua kepada anak, suami kepada istri, kata-kata yang melamahkan dan merendahkan. Di sekolah banyak siswa yang kehilangan motivasi belajar karena perkataan guru yang tidak mendidik.

Sebaliknya, banyak orang yang bisa bangkit menghadapi hidup setelah mendengar kata-kata yang membangun, menguatkan dan memberi inspirasi.

Melalui peringantan Maulid Nabi 2021, marilah kita teladani akhlaq dan pribadinya. Bahwa,sebaik-baik manusia adalah orang yang terampil menjaga niatnya, memperhitungkan dan memperhatikan setiap perkataan yang akan diucapkannya. Mengisi waktu dalam hidupnya dengan banyak berdzikir kepada Alloh Swt, mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah. Dari lisannya tak pernah terucap perkataan buruk, karena ia sadar denga sepenuh hati bahwa setiap ucapan yang keluar dari mulut akan dicatat oleh dua malaikat Roqib dan Atid.

Seni menyampaikan kritik 

Les Gilblin (1994: 1993) salah seorang pemenang salesmen Award, telah menyelenggarakan lebih dari 1000 seminar, mengenai hubungan antar manusia, beliau memberikan kiat-kiat mengkritik tanpa menyinggung perasaan orang lain, diantaranya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun