3.1.a.9. Aksi Nyata - Modul 3.1
CGP Angkatan 7 Kabupaten Trenggalek : Endah Wahyuni, S.Pd. Fasilitator : SUYATNO, S.Pd., M.Pd
Pengajar Praktik : Ika Vidiasari Aristawati, S.Pd.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.
Instruksi Penugasan
Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, Bapak/Ibu CGP akan mendapat kesempatan untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP. Kemudian berkesempatan untuk mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat  pendampingan individu kelima.
Jawaban Tugas:
Praktik proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah yang telah CGP lakukan adalah
Masalah:
Ada satu siswa saya kelas XII yang bernama Boy, sejak pulang dari PKL sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan, Â bahkan Alfa sudah 20%. Setelah di telusuri ternyata dia tidak masuk dengan alasan bekerja pada malam harinya sehingga bangun kesiangan. Â Boy bekerja karena membantu orang tua mencari nafkah. Boy merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dia tinggal dengan Ibunya saja, Ayahnya meninggal terkena covid-19 dan Ibunya sejak kehilangan ayahnya, kesehatannya terganggu Ibunya terkena sakit asam lambung. sehingga tidak mampu untuk mencari nafkah. Karena Boy dikelas merupakan murid yang berprestasi banyak guru yang memberikan kelonggaran bagi dia, tetapi hal ini menjadikan iri teman-teman di kelas .
Paradigma yang digunakan dalam  studi kasus pilihan :
- Individu Lawan Kelompok
Disini ada pertentangan antara individu lawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Boy punya kepentigan karena harus mencari nafkah dan teman-teman merasa terganggu karena boy sering tidak masuk.
- Rasa Keadilan Lawan Kasihan
Dalam mengikuti aturan yang ada, Kita bisa memilih untuk berlaku adil dengan memperlakukan hal yang sama bagi semua orang, atau membuat pengecualian dengan alasan kemurahan hati dan kasih sayang. jadi pada kasus ini kita sebagai guru harus menegakkan aturan tetapi disisi lain kita juga kasihan atas  apa yang dialami oleh Boy.
Prinsip yang mendasari pilihan  pengambilan keputusan yang diambil :
- Berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking)
Di sekolah sudah ada peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh murid tanpa terkecuali.
- Berpikir berbasis rasa peduli (Care - based Thinking),
Dalam pengambilan keputusan juga  mengutamakan rasa peduli terhadap siswa karena kita harus berpihak pada murid.
9 Langkah /Tahapan pengambilan dan  pengujian.
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus ini adalah antara keadilan dan kasihan. Sebagai pemimpin pembelajaran harus adil memperlakukan semua murid untuk mematuhi peraturan yang ada tetapi seorang pemimpin pembelajaran  juga harus punya rasa empati dan kasihan terhadap kasus yang dialami siswa.
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Kepala Sekolah
Waka Kesiswaan
Kepala Program Keahlian
Wali kelas
Guru BK
Murid
Orang tua
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
Fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini adalah:
- Murid adalah salah satu siswa di Jurusan Desain komunikasi Visual kelas XII
- Siswa tidak masuk sekolah karena terlambat bangun karena malamnya dia harus kerja.
- Siswa suda di konseling oleh BKmemiliki saudara 4 sedangkan ayahnya sakit jantung.
- Masalah siswa sudah dilakukan studi kasus dengan kolaborasi antara waka, kaprogli wali kelas, BK, orang tua dan siswa
- Masalah sudah di konsultasikan kepada kepala sekolah.
- Guru BK sudah mengadakan Home Visit
- Siswa dari keluarga yang tidak mampu dan tulang punggung keluarga adalah Ibu dan memiliki saudara 3 sedangkan ayahnya meninggal karena covid-19.
- Teman satu kelas protes dan iri dengan Boy
- Boy sudah melanggar peraturan sekolah
- Pengujian benar atau salah
- Uji legall
Tidak ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi ini.
- Uji Regulasi/Standar Profesional
Tidak ada pelanggaran  kode etik profesi dalam situasi ini
- Uji Intuisi
Tindakan yang akan saya lakukan tidak berlawanan dengan nilai-nilai yang saya yakini, Saya akan memberikan kesempatan kepada murid supaya dengan kesempatan yang saya beri bisa membuat murid menjadi anak yang baUji Publikasi
- Jika keputusan kami dipublikasikan di media cetak/elektronik atau viral di  media sosial,
kami merasa tidak nyaman karena melanggar privasi murid.
- Uji Panutan/Idola
Keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola kira-kira adalah siswa diberi bantuan dana dari sekolah dari infak guru, memberikan perhatian khusus pada anak tersebut (Ikut membangunkan siswa melalui tlp)dan serta anak diberikan kelonggaran dalam  ke sekolah
- Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Situasi ini merupakan dilema etika karena betul lawan betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting yaitu benar lawan benar sehingga sulit untuk memilih salah satunya dan mengabaikan yang lain. Paradigma yang terjadi pada situasi ini adalah: antara keadilan dan kasihan. Sebagai guru harus adil memperlakukan semua murid untuk mematuhi peraturan yang ada tetapi seorang guru juga harus punya rasa empati dan kasihan terhadap kasus yang dialami siswa. kemudian individu lawan kelompok dalam hal ini keputusan yang kita ambil harus untuk kebaikan di kedua pihak.
- Melakukan Prinsip Resolusi
Prinsip penyelesaian dilema yang dipakai adalah
Berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) karena di sekolah sudah ada peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siswa. Maka kita dalam mengambil keputusan juga harus mempertimbangkan peraturan yang ada walaupun pada akhirnya kita membijakinya.
Berpikir berbasis rasa peduli (Care - based Thinking), pengambilan keputusan juga mengutamakan rasa peduli terhadap siswa karena kita harus berpihak pada murid.
- Investigasi Opsi Trilema
Sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang muncul di tengah-tengah kebingunganmenyelesaikan masalah :
- Adanya program guru asuh yaitu menanggung biaya sekolah anak tersebut.
- Memberikan kerja paruh waktu sore hari untuk membantu ekonomi orang tuanya.
- Buat Keputusan
- Keputusan yang kami diambil :
- Memberikan anak beasiswa melalui infak
- Guru BK dan wali kelas untuk lebih memperhatikan siswa dan memperhatikannya lebih.
- Menawarkan ke guru untuk menjadi orang tua asuh.
- Memberikan pekerjaan paruh waktu yang bisa dikerjakan sore hari jadi pada malam harinya murid bisa istirahat.
- Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
- Refleksi dari Keputusan yang diambil :
Sudah tepat dan sesuai dengan 3 dasar pengambilan keputusan yaitu :
- Berpihak pada Murid: Hal ini  terbukti anak tidak dikeluarkan dari sekolah tetapi dicari solusi yang tepat dan terbaik untuk semua.
- Nilai-Nilai Kebajikan : Menerapkan nilai kebajikan : adil, empati, menghargai, menghormati
- Bertanggung jawab: Memberikan perhatian, Â memberikan beasiswa dan mencarikan pekerjaan paruh waktu.
Refleksi Model 4 F ( Peristiwa (Facts), Felling (Perasaa), Findding (Pembelajaran),Future (Penerapan) Pada Aksi Nyata Ini:
Peristiwa (Facts)
Banyak pengalaman  yang saya dapat dari belajar  modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis nilai -nilai kebajikan sebagai pemimpin,Banyak pengalaman dan ilmu  yang saya dapatkan dari hasil pengambilan keputusan saat mewawancari Kepala sekolah sehingga saya mempunyai gambaran secara nyata dalam membedakan dilemma etika dan bujukan moral.
Ketika saya menjadi guru BK banyak sekali kasus-kasus yang saya hadapi tetapi dalam aksi nyata 3.1 ini saya mengambil kasus satu yang terbaru yang dialami oleh anak binaan saya.
Felling (Perasaan)
Perasaan saya sangat bahagia/ senang dan bangga  bisa berlatih dan menerapkannya,Pengalaman berharga untuk menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.
Findding (Pembelajaran)
Dalam modul 3.1 pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Pembelajaran yang saya dapatkan dari disini adalah saya mengetahui  perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Keputusan yang baik semestinya menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan sebelum menentukan keputusan harus ditempuh 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.Alhamdulilah saya bisa mempraktikan langsung terhadap situasi kasus yang saya alami disekolah sehingga bisa menggambil keputusan yang tepat
Future (Penerapan)
   Pengerjaan  aksi nyata yang saya lakukan ini sangat penting sekali sebagai bekal dan melatih diri untuk pengambilan keputusan. Saya akan berbagi praktik baik pada komunitas praktisi (BK) dan guru lain diluar praktisi saya, terkait 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.
Hasil dari modul 3.1 pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin bisa dilihat dalam link You tube berikut ini https://youtu.be/bhAsFHao4nAÂ
Adapun  hasil dari kesempatan untuk mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat  pendampingan individu kelima, dapat disaksikan dalam link berikut ini https://youtu.be/bnusbQ11ru0
Perbaikan dari Video Pendampingan Individu ke-5
Terimakasih, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H