Mohon tunggu...
Endah Ros
Endah Ros Mohon Tunggu... Wiraswasta - Event Planner, Writer, Traveler

An event planner who love to write and travel. Most of the writing considered as non-fiction. Learn new things are the greatest thing to do ever. Always ready to empty the glass.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Sejarah, Siapa yang Bertanggungjawab?

14 September 2024   17:31 Diperbarui: 14 September 2024   17:34 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam menjaga keakuratan sejarah. Namun, meskipun berusaha obyektif, sejarawan juga bisa dipengaruhi oleh bias dan interpretasi pribadi.

  1. Pemerintah

Banyak pemerintah yang sengaja mengontrol narasi sejarah untuk kepentingan politik, baik dengan membiayai buku-buku sejarah, mendanai museum, atau mengatur kurikulum sejarah di sekolah.

  1. Media dan Industri Hiburan

Film, serial TV, dan literatur populer sering kali menambah atau mengubah sejarah agar lebih dramatis, memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap masa lalu.

Inilah kenapa kita perlu skeptis dan kritis

Sejarah adalah elemen penting dalam memahami siapa kita dan dari mana kita berasal. Namun, kebenarannya bisa sangat rumit. Ada banyak faktor yang memengaruhi bagaimana sejarah ditulis dan siapa yang memiliki kendali atas narasi tersebut. Kita perlu skeptis, kritis, dan selalu mempertanyakan sumber dari sejarah yang kita baca. Meskipun sejarah sering kali dianggap sebagai "fakta," itu tidak selalu benar.

Pada akhirnya, apakah kita percaya pada sejarah atau tidak, sangat bergantung pada kemampuan kita untuk menilai bukti dengan kritis dan mencari berbagai perspektif. Dan yang lebih penting lagi, ingat bahwa sejarah bukan hanya soal masa lalu, tapi juga tentang siapa yang mengendalikannya di masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun