"Kamu matek, ya, tinggal aku kubur. Nanti, jadi poci bentuknya tabung gas, yo, hantui mereka yang bertanggung jawab atas kematekanmu!" Seloroh Pak Adam.
"Hush, doa yang baik-baik, ah!" Tegus Buk Sul.
"Gimana lagi, ini aku sudah putus asa. Bengsin motor yo, sudah tipis. Setipis kesabaranku. Mau pulang ya, tidak bisa. Istri dirumah bakal ngamuk, karena terasi gagal dimasak. Ini cacingku saja sudah nangis darah, pusing diajak keliling cari gas." Sedih Pak Adam.
Meratapi nasib yang bersiap kembali berburu gas melon yang mungkin melonnya sudah diberi sirup dan es batu. Manis, dingin dan berakhir dengan bikin batuk.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H