"Wis, ah. Mumet aku." Ibu daster kuning pamit pergi menenteng tempe.
"Ibu-ibu ini mau masak apa?" Tanya bakul sayur pada dua ibu yang tersisa.
"Saya, beli kangkungnya saja, lah." Ibu daster hijau memilih kangkung dan juga pamit setelah membayar.
"Ibu, mau masak apa? Merah meriah begini pasti masakannya lezat."Â
Ibu daster merah senyum-senyum mendengar pujian abang sayur.
"Saya mau nilanya, Bang. Dibersihkan sekalian, ya." Ibu daster merah menunjuk ikan nila.
"Siap, Bu. Dipotong atau biar selonjoran begini?" Tanya bakul.
"Dipotong jadi dua saja. Biar kelihatan banyak."
"Beres." Bakul sayur menyiapkan pisau dan wadah untuk membuang kotorannya.
"Tapi, Bang ..." suara ibu daster merah terdengar pelan, dengan berbisik dia berkata, "bayar bulan depan, ya, bang."
Bakul sayur merinding mendengarnya. Dia, bergegas membereskan pisau dan wadah juga mengembalikan sebungkus ikan nila ketempat semula.