Mohon tunggu...
Endah Suyarini
Endah Suyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Saya suka menulis dan membaca, terutama tentang gosip viral. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain brick blok dan merecoki anak yang sedang main. Paling suka lagi adalah rebahan. Sekedar menikmati kipas angin didaerah panas ini, sambil mendengarkan cerita horor lewat aplikasi merah, atau membaca novel-novel fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bisikan Lelembut, Rumpi Ibu-Ibu dan Bakul Sayur

21 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wis, ah. Mumet aku." Ibu daster kuning pamit pergi menenteng tempe.

"Ibu-ibu ini mau masak apa?" Tanya bakul sayur pada dua ibu yang tersisa.

"Saya, beli kangkungnya saja, lah." Ibu daster hijau memilih kangkung dan juga pamit setelah membayar.

"Ibu, mau masak apa? Merah meriah begini pasti masakannya lezat." 

Ibu daster merah senyum-senyum mendengar pujian abang sayur.

"Saya mau nilanya, Bang. Dibersihkan sekalian, ya." Ibu daster merah menunjuk ikan nila.

"Siap, Bu. Dipotong atau biar selonjoran begini?" Tanya bakul.

"Dipotong jadi dua saja. Biar kelihatan banyak."

"Beres." Bakul sayur menyiapkan pisau dan wadah untuk membuang kotorannya.

"Tapi, Bang ..." suara ibu daster merah terdengar pelan, dengan berbisik dia berkata, "bayar bulan depan, ya, bang."

Bakul sayur merinding mendengarnya. Dia, bergegas membereskan pisau dan wadah juga mengembalikan sebungkus ikan nila ketempat semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun