"Jangan pakai gitar itu. Gitar murah, kok, dipake. Pakai yang punya saya saja. Tapi jangan sampai rusak! Mahal itu!" Juragan masuk kedalam rumah mengambil gitar yang katanya mahal.
"Nih! Coba bandingkan suaranya!" Perintah juragan Bondan.
Pria buncit menurut. Dia memainkan gitar bersenar itu.
"Suaranya merdu, kan? Gitar mahal!" Juragan menyombong. "Sini kembalilan. Pakai punyamu saja." Juragan mengambil kembali gitarnya.
"Halah, suaranya sama saja!" Ucap pria buncit pada temannya, setelah juragan Bondan pergi menjauh.
"Kita hanya diberi air putih?" Pria buncit menegak air putih yang disuguhkan menggunakan teko.Â
"Syukuri saja. Daripada tidak ada." Timpal temannya.
"Camilannya cuma pisang rebus?" Kembali pria buncit menggerutu.
"Yang penting sudah dibayar lunas. Jangan komentar jelek terus!" Temannya yang bertubuh kurus itu, selalu memberikan tanggapan positif.
"Mau ada acara apa, pak? Juragan mau hajatan?" Tanya kakek berkopiah, pada pria buncit.
"Tidak tahu, kek. Kami hanya disuruh datang. Memasang tenda dan lain-lain. Juga, menyiapkan sound." Pria buncit menjawab.